Brilio.net - Makanan dan minuman adalah jenis dagangan yang paling mudah untuk dipalsukan. Cukup dikemas dengan menarik dan meyakinkan, makanan dan minuman bisa dijual dengan mudah. Ditambah lagi biasanya dijual dengan harga yang relatif murah. Nggak heran kalau banyak konsumen melirik untuk membelinya.
Seperti yang dilansir brilio.net, Kamis (16/4) dari berbagai sumber, berikut kasus-kasus makanan dan minuman palsu yang ada di Indonesia.
1. Air zam-zam palsu
Kasus air zam-zam palsu emang lagi heboh banget di Indonesia. Bahkan baru-baru ini penyidik Polres Jakarta Pusat menggerebek dua pabrik penghasil air zamzam palsu, yakni di Kramat Jati, Jakarta Timur, dan Srengseng, Jakarta Barat.
Untuk mengelabuhi konsumen, air zam-zam diberi tempelan segel dari bandara supaya terlihat seperti barang impor asal Saudi Arabia. Namun isinya tentu saja bukan air zam-zam asli tapi hanya air mineral biasa.
2. Madu palsu
Fakta mengungkapkan bahwa 80% madu yang beredar di pasaran ternyata madu oplosan alias palsu. Bahan campuran yang digunakan untuk membuat madu banyak menggunakan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan.
Madu palsu hanya memiliki kadar madu 10-20% saja, selebihnya adalah campuran bahan kimia berupa sitrun, gula biang, air, pengental, pewangi esence, dan putih telur. Meski dijual tanpa label dan sertifikasi dari BPOM madu palsu ini laku keras di pasaran. Untuk itu, sebagai konsumen harus lebih teliti dan jeli dalam membeli madu.
3. Telur palsu
Siapa sih yang nggak suka telur asin? Tapi, telur asin juga beredar produk palsunya. Telur asin palsu dibuat dengan telur berkualitas buruk atau telur afkir yang seharusnya nggak bisa diperjualbelikan. Telur afkir merupakan telur pembibitan yang disortir sebagai telur konsumsi karena beberapa hal yaitu nggak memiliki embrio, telur terlalu besar atau kecil, berisi dua kuning telur atau bentuknya yang nggak normal.
Dengan kata lain, telur afkir adalah telur yang gagal dibuahi selama 18 hari proses pengeraman. Telur afkir infertil karena nggak mengandung embrio ayam yang sehat. Meski bisa dikonsumsi telur afkir ini sudah kehilangan sebagian besar kandungan gizinya, bahkan protein hanya tersisa 3%.
Nggak hanya telur asin palsu, ada juga telur ayam kampung palsu. Hal ini menjadi masalah apabila ternyata salah satu kebutuhan pangan tersebut ternyata palsu. Apalagi cara memalsukannya terbilang mudah hanya dengan menyulap telur ayam buras berukuran kecil. Telur ayam buras ini diputihkan dengan cara digosok menggunakan air cuka. Asam dalam cuka akan mengikis lapisan telur sehingga tampilannya akan mirip dengan ayam kampung. Telur amplasan ini rentan terinfeksi bakteri Salmonella penyebab tifus.
4. Saus palsu
Saus dan sambal memang sudah lama diduga menggunakan zat berbahaya dalam proses pembuatannya. Kebanyakan saus dibuat oleh pabrik dengan berbahan cabai atau tomat tapi saus palsu diproduksi dengan komposisi yang nggak sesuai dengan yang tertera dalam bungkus kemasan.
Terbukti, Polrestabes Bandung berhasil menggeledah pabrik saus dan sambal yang beroperasi sudah 14 tahun di Jalan Cicukang nomor 6, Kelurahan Caringin, Kecamatan Bandung Kulon, Senin (26/1). Saus dan sambal yang diproduksi di pabrik ini nggak pakai cabai atau tomat sama sekali. Tapi pakai esens rasa tomat dan cairan kimia ekstrak cabai.
Bahan kimia yang dicampurkan dengan ampas tapioka atau onggok antara lain berbagai ekstrak seperti ekstrak bawang putih, ekstrak cabai leoserin capsikum, potasium pospat, bibit cairan tomato serta pewarna tekstil.
Pada awalnya, gejala yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi saus berbahan nggak sehat adalah tubuh terasa lemas, pusing, bahkan disertai dengan efek mual. Jika dibiarkan, penggunaan saus palsu secara berkala dapat menyebabkan alergi/iritasi tenggorokan/radang tenggorokan, memicu asma, menyebabkan gangguan pada sistem ekskresi/pembuangan dan sistem syaraf, serta dapat mengakibatkan kanker.
5. Ikan segar palsu
Ikan adalah salah satu makanan yang cukup digemari oleh masyarakat Indonesia. Tapi sebagai konsumen harus tetap berhati-hati, pasalnya ada saja oknum yang tak bertanggung jawab berusaha merauk untung besar dengan menjual ikan busuk di pasaran. Tentu saja dengan sentuhan disana-sini ikan busuk bisa disulap menjadi layaknya ikan segar. Padahal ikan segar ini nggak layak untuk dikonsumsi manusia.
Untuk menjualnya, ikan yang sudah beraroma tak sedap ini biasanya disejajarkan dengan ikan segar lainnya. Hal ini membuat keberadaan ikan busuk menjadi tersamarkan. Cara lainnya adalah dengan menyuntikkan daging ikan lainnya ke dalam ikan busuk. Alat suntiknya pun didapat dari tempat sampah. Sebelum disuntikkan, daging yang dihancurkan dicampur dengan cairan perekat.
Untuk membuat ikan terlihat segar, pelaku menggunakan pewarna tekstil. Nggak hanya tertipu dengan mahalnya, penggunaan bahan kimia di ikan rekondisi ini mampu memicu penyakit kronis seperti kanker. Selain itu, alat suntik bekas juga bisa menjadi fasilitas bagi beragam penyakit untuk mengalir di dalam ikan segar yang palsu ini.