Brilio.net - Sejak dahulu kala, dokter kandungan umumnya ditekuni oleh kaum wanita. Hal ini mungkin bertujuan untuk membuat si pasien merasa nyaman dan tidak risih ketika diperiksa atau saat proses melahirkan. Namun belakangan, profesi dokter kandungan sepertinya mulai diminati oleh kaum pria.

Dalam dunia kesehatan, setiap pasien, termasuk ibu hamil memang diperbolehkan memilih dokter yang memeriksa guna mendapatkan rasa nyaman. Meski demikian, ada kalanya seorang ibu hamil tidak bisa memilih dokter sehingga mau tidak mau mereka harus diperiksa oleh dokter tertentu, termasuk dokter pria.

Bagi kaum pria, menjadi dokter kandungan tentu bukan tugas mudah. Selain harus bertindak secara profesional, mereka juga kerap berhadapan dengan kultur masyarakat yang masih memandang negatif dan tabu dokter kandungan pria.

Hal itu tentu menjadi masalah yang kerap dihadapi oleh seorang dokter kandungan pria. Padahal, profesi dokter kandungan sejatinya memiliki tugas dan tanggung jawab sangat yang berat.

Berikut beberapa alasan kenapa kamu tidak perlu mempersoalkan profesi dokter kandungan yang dilakoni oleh seorang pria :

Profesionalitas
Seorang dokter memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyelamatkan nyawa si pasien. Setiap pasien termasuk ibu hamil memerlukan penanganan medis yang tepat sehingga risiko kematian ibu dan bayi bisa ditekan sekecil mungkin.

"Dokter kandungan bukan hanya berhadapan dengan proses kelahiran, tetapi juga harus menangani pendarahan, infeksi alat kelamin, dan sebagainya," kata Dr. Muhammad Na'im Abdul Razak, seperti dikutip brilio.net dari bharian.com.my, Rabu, (1/4).

Dr. Na'im menambahkan tugas dokter kandungan memang sangat rumit. Apalagi bagi dokter kandungan pria, hal ini tentu menjadi delima tersendiri. "Kami perlu memriksa tubuh wanita secara keseluruhan, tapi kan ada suster yang membantu. Malah sebaiknya, si pasien ditemani suaminya," tambahnya.

Berdiksusi dengan keluarga pasien
Menurut Dr Na'im, jika kondisi pasien sangat mengkhawatirkan, dokter yang bertugas pada waktu itu tidak peduli pria atau wanita akan mengambil alih tugas dengan tujuan untuk menyelamatkan nyawa pasien dan bayi yang ada dalam kandungan.

"Dalam kondisi darurat, kami akan berunding dengan keluarga. Jika tidak ada dokter wanita, kita akan beri penjelasan terkait kondisi si pasien agar segera dilakukan penanganan," ujarnya.

Tidak perlu dipermasalahkan
Tidak peduli itu soal kehamilan atau bukan, setiap penyakit harus ditangani sesegera mungkin dan tidak mengenal perbedaan jenis kelamin dokter yang menangani.

Dr Syahrul Azwan Azhari dari RS Lahas Datu, Sabah berpendapat bahwa isu gender pada dokter kandungan memang menjadi permasalahan yang sering muncul di masyarakat. Menurutnya, profesi dokter itu sudah menjadi tanggung jawab yang berat, tidak mungkin ada niat jahat yang terbesit di benak para dokter.

"Pria dan wanita keduanya diperlukan dalam bidang ini (spesialis kandungan) karena mempunyai peran masing-masing. Niat kami membantu ibu dan anak. Jadi tidak perlu mempersoalkannya terlalu jauh," tambahnya.

Dr Azhari menambahkan pemeriksaan kandungan biasanya dilakukan sesuai prosedur. Jika tidak ada kebutuhan memeriksa anggota badan si pasien, terutama area sensitif, maka dokter tidak akan melakukannya.

Tingkat keahlian tinggi
Anggapan bahwa profesi dokter kandungan digeluti oleh kaum pria sebagai wujud pornografi adalah suatu penghinaan. Hal ini disampaikan oleh Prof Dr Harlina Halizah Siraj. "Profesi ini memerlukan keahlian dan kemahiran yang sangat tinggi karena menyangkut nyawa manusia, ujarnya.

Jangan disalahartikan
Dr Harlina Halizah, seorang ahli kedokteran mengatakan prosedur pemeriksaan pasien tidak hanya melibatkan dokter dan pasien saja, tetapi juga didampingi oleh suster dan mentor.

"Jika pasien punya pengalaman buruk dengan dokter kandungan pria, sebaiknya dia melaporkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib," tegasnya.

Pengakuan pasien
Salah seorang pasien, Zaiton (51) mengaku puas dengan pelayanan dokter kandungan pria. Dia mengatakan tiga dari enam anaknya lahir ditangani oleh dokter pria.

"Jika saya boleh membandingkan perbedaan dokter pria dan wanita, bagi saya dokter pria lebih pengertian dan teliti dalam bertugas. Namun, itu hanya pendapat saya," ungkapnya.

Tidak ada batasan gender
Tidak ada undang-undang yang mengatakan bahwa profesi dokter kandungan harus ditekuni oleh kaum wanita. Jadi siapapun boleh menggeluti profesi ini, baik itu pria maupun wanita.

"Tidak ada masalah bagi dokter pria mendalami bidang ini karena pada intinya adalah menyelamatkan nyawa pasien," kata Prof Emeritus Tan Sri Dr Abdul Shukor Husin.

HOT NEWS:

Hiasan kepalanya diejek haters Malaysia, Melly Goeslaw menyerang balik

VIDEO: Hal-hal yang terjadi pada jasadmu di dalam tanah usai meninggal

Rahasia di balik pemutaran musik di supermarket, bikin betah belanja

BACA JUGA:

Pengakuan pemandi jenazah Olga, tubuh Olga gemuk & rambut agak panjang

5 Artis top Indonesia yang meninggal di usia muda

Umur manusia bisa diprediksi lho, begini caranya

Foto para dokter hormati jenazah Olga Syahputra ternyata Hoax