Brilio.net - Kumis dan jenggot kini memang menjadi semacam daya tarik tersendiri bagi para pria. Sebut saja selebriti pria seperti David Beckham atau Adam Levine yang juga pernah gemar memelihara jenggot. Konon, pria yang memiliki jenggot terlihat lebih macho, sehingga dengan alasan itulah mereka kerap membiarkan jenggot mereka tumbuh. Tak sedikit juga kaum wanita yang mengelu-elukan para pria yang memiliki jenggot karena terlihat lebih seksi dan maskulin.
Namun tahukah kamu? Dalam studi yang dilakukan di Alburqueque, Meksiko, menemukan bahwa bakteri yang ada dalam jenggot pria setara dengan bakteri yang sering ditemukan di toilet.
Meski peneliti dari Alburqueque tersebut belum menemukan bakteri apa persisnya yang terdapat di jenggot, penemuan ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan di tahun 2000, dengan hasil yang sama dengan penelitian terkini. Hal ini seperti yang dilansir brilio.net dari Popular Science, Kamis (6/5).
Carol Walker, ahli trichology (kajian tentang rambut dan penyakitnya) dari Birmingham Trichology Centre, seperti dikutip dari Daily Mail, mengatakan bahwa rambut-rambut wajah bisa memicu terjadinya infeksi kulit dan menyebarkan kuman kepada orang lain. Kok bisa?
Jadi, Carol menjelaskan bahwa rambut pada wajah lebih kasar dan kaku ketimbang rambut di bagian tubuh lainnya. Teksturnya yang kasar dan kaku itu membuat kotoran dan kuman lebih mudah terperangkap dan bersarang di antara rambut.
Seperti yang dikatakan tim peneliti studi yang dimuat di jurnal online NCBI, para pria disarankan untuk mencukur jenggot mereka untuk melindungi diri dari bakteri yang mungkin bersarang. Selain itu disarankan melakukan kebiasaan untuk mencuci jenggot diikuti dengan kebiasaan mencuci tangan setiap sebelum menyentuh makanan.