Brilio.net - Kamu pernah berupaya menggenggam es batu tapi justru terlepas begitu saja? Licin? Itu terjadi karena tidak adanya gesekan, guys.
Dikutip brilio.net dari laman Mental Floss, Kamis (11/6), ketika dua kekuatan bisa 'menghancurkan' sesuatu secara bersama-sama, itu artinya ada gaya gesek, yang memecah, memperlambat, atau mengubah gerakan. Semakin banyak titik kontak objek terhadap permukaan, maka gesekan semakin besar terjadi. Maka tak heran, sepatu ski di area salju tidak membuatmu tergelincir dan terjatuh, bukan?
Nah, lalu bagaimana dengan bola basket?
Dimulai dari awal sejarah bola basket ya. Pada tahun 1894, tim basket justru menggunakan bola sepak, alias yang digunakan para atlet sepakbola. Nah, permukaan bola sepak yang licin dikombinasikan dengan lantai bermain gym dari kayu yang dipoles minyak, justru membuat para pemain mudah terpeleset. Pun pemain menjadi kurang peduli dengan fungsi dari keranjang bola basket, alih-alih lebih sibuk atau ribet mengurusi bola.
Untung saja, James Naismith (pencetus olahraga bola basket resmi pada tahun 1891) mencoba terobosan baru dengan mengajak perusahaan sport, A G Spalding, untuk mendesain bola basket yang dapat meningkatkan kemampuan para pemain dalam mengelola bola. Maka dari itu 'lahirlah' bola basket yang ukurannya lebih besar dari bola sepak disertai sumber tambahan gesekan alias dibuat lebih kasar supaya ada gesekan dengan tangan para pemain. Dari sinilah 'titik-titik' di permukaan bola basket itu bermula.
Perubahan bola basket itu ternyata membuat para pemain bisa mendribel bola dan bola tidak mudah lepas dari tangan. Bola basket model baru tersebut akhirnya berkembang dan menjadi standar dunia hingga saat ini.
PERLU JUGA UNTUK DIBACA:
Minum teh setelah makan, baik atau buruk untuk kesehatan?
5 Olahraga yang bisa dilakukan di kantor
Riset membuktikan orang yang paling sehat lahir di bulan Mei
Olahraga 15 menit bisa bikin kamu hidup 3 tahun lebih lama, percaya?