Brilio.net - Usia 25 tahun biasanya sering menjadi momok tersendiri bagi para wanita, khususnya yang lajang. Pasalnya di desa-desa masih banyak orangtua yang beranggapan bahwa wanita yang sudah berusia 25 tahun harusnya sudah memulai rumah tangga.
Namun di era modern sekarang, banyak wanita yang lebih memilih mengejar karirnya terlebih dahulu. Meski begitu, usia 25 tahun tetap membuat banyak wanita menjadi was-was. Lalu apa saja kecemasan para wanita saat beranjak usia 25 tahun? Simak ulasannya di bawah ini.
1. Kapan menikah?
Ini sudah pasti hampir 90% wanita saat beranjak usia 25 tahun selalu diberi pertanyaan kapan menikah. Entah itu dari keluarga, teman atau keluarga. "Sering ditanyain kapan nikah sama orangtua, terus dibanding-bandingkan sama teman atau tetangga seumuran yang sudah menikah," ungkap Vira (24), gadis asal Surabaya. "Siapa sih sebenarnya yang gak ingin menikah, saya juga ingin. Masalahnya jodohnya belum ada sih."
2. Hubungan pacaran yang dituntut serius
Masalah jodoh sepertinya selalu menjadi persoalan besar bagi wanita yang beranjak dewasa. Walaupun sudah mempunyai pacar, orang-orang di sekitar kita akan tetap menuntut untuk segera dinikahkan. "Saya sama pacar sudah 3 tahun, sebenarnya kita fine-fine aja sekarang, sama-sama ngejar karir. Tapi kalau udah umur 25 tahun ke atas selalu dituntut untuk cepat-cepat menikah," cerita Lila (26), asal Surabaya. "Kadang heran, kita yang menjalani hubungan, kok orang lain yang rempong, ya kan?"
3. Karir yang tidak sesuai passion
Zaman sekarang banyak wanita yang ingin mandiri, tidak melulu menggantungkan nasib pada lelaki. Karenanya banyak wanita yang mengejar karir setelah lulus kuliah. Sayangnya angka pengangguran yang tinggi membuat banyak sarjana susah mendapat kerja, kalau pun dapat kerja kadang tidak sesuai dengan passion.
"Dulu lulus kuliah inginnya jadi jurnalis, tapi apa daya dapatnya malah jadi administrasi. Ingin rasanya ngejar kerja sesuai passion, tapi kalau udah 25 tahun susah dapatnya. Ujung-ujungnya stagnan di pekerjaan yang sekarang," ujar Lia (24), asal Surabaya.
4. Pendidikan
Memiliki pendidikan tinggi tentunya menjadi keinginan semua orang. Namun bagi wanita melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih atas atau S2 terkadang menerima banyak halangan, salah satunya umur. "Aku sih pengennya S2 tapi orangtua enggak mengizinkan, katanya takut ketuaan terus entar susah dapat jodoh, padahal aku kan masih 24 tahun," tutur Kiki (24).
5. Kematangan diri
Bukan rahasia umum lagi jika bertambahnya umur juga kita dituntut untuk lebih mematangkan diri atau lebih dewasa. Namun menjadi dewasa terkadang menjadi kekhawatiran sendiri bagi beberapa wanita. Mereka takut hal-hal asyik yang sering dilakukan saat muda hilang begitu saja. "Suka takut kalau udah disuruh mama belajar masak atau urusan rumah tangga lainnya. Terus juga sering dimarahin orangtua kalau masih keluyuran main atau sekedar menyalurkan hobi," kata Fina (25).
Recommended By Editor
- Kekerasan terhadap pelajar putri tuai kecaman netizen
- 5 Hal positif yang bisa kamu dapatkan dari upacara bendera
- Alat buatan siswa Kudus ini bisa deteksi kejernihan air dalam sumur
- Bolos sekolah malah asyik nongkrong di warung, tak baik-tak baik!
- Hal-hal ini hanya bisa dinikmati anak-anak di sekolah alam
- Hindari nyontek, siswa di Kudus tutup wajah dengan kertas saat ulangan
- Pasang foto Naruto di kartu ujian, calon mahasiswa diusir dari ruangan
- Model seragam sekolah pelajar Indonesia dari masa ke masa
- 24 Potret coretan siswa di meja sekolah, kamu pernah melakukannya kan?
- Perbedaan mahasiswa zaman dulu dengan sekarang
- Begini gambaran ospek di luar negeri, tak ada perpeloncoan!
- Luar biasa, umur 11 tahun kantongi tiga gelar sarjana dengan IPK 4,0
- VIDEO: Kisah inspiratif Siti Fatima, anak nelayan juara OSN astronomi
- Hafit, bocah SD yang kayuh sampan 2 jam seberangi lautan ke sekolah