Brilio.net - Zaman sudah super maju. Banyak generasi muda yang hidup dengan ponsel canggihnya, bahkan tak bisa lepas beberapa detik sekalipun. Padahal mereka juga tahu risiko penggunaan ponsel berlebihan terhadap kesehatan.

Dilansir brilio.net dari laman WOMEN'S BEST, Jumat (31/7), sebuah kasus menunjukkan seorang wanita mengungkapkan kisahnya kepada Environmental Health Trust tentang kanker yang diidapnya.

Robert Nagourney dan John West, spesialis kanker, menyatakan cukup bingung saat mengetahui hal tersebut, padahal si wanita tidak memiliki faktor risiko kanker. Namun saat si wanita mengaku menyelipkan ponselnya ke bra setiap hari, kedua dokter itu akhirnya menemukan suatu kesimpulan soal kanker.

Pola kanker di payudara wanita tersebut dan distribusi sel-sel kanker sesuai dengan ponselnya. Sekalipun dokter masih belum memastikan benarkah ponsel menyebabkan kebanyakan kasus kanker, faktanya telah ada bukti yang mengarah ke sana.

World Health Organization (WHO) dan International Agency for Research on Cancer telah menyatakan bahwa frekuensi radio medan elektromagnetik dari ponsel bisa menjadi karsinogenik bagi manusia. Belum lagi, sinar radiasi yang dipancarkan ponsel tidak pernah berhenti setiap detiknya. Tak heran membuat batas terdekat jarak paparan radiasi antara tubuhmu dan ponsel adalah sekitar 6 inci (+/- 15 sentimeter), di mana pun kamu meletakkannya.

Akibat dari radiasi ponsel itu sendiri memang sudah terbukti dalam beberapa studi. Studi pada tahun 2009 menunjukkan bahwa pria yang membawa atau meletakkan ponsel mereka di sabuk, ternyata memiliki kepadatan tulang lebih rendah di sisi panggul.

Studi lain pada tahun yang sama, yang dilakukan oleh Siegal Sadetzki, menunjukkan ponsel menimbulkan risiko tumor parotis (kelenjar air liur). Peningkatan risiko ini terjadi kala penggunaan ponsel di sisi kepala, yaitu saat kamu mendengarkan telepon.

Perlu kamu ketahui, kemungkinan peningkatan tumor parotis oleh 34% orang, terjadi jika mereka secara teratur menggunakan ponsel selama 5 tahun, dan 58% jika sudah lebih dari 5.500 panggilan dalam hidup mereka. Selain itu, ada 49% risiko mengalami tumor parotis pada mereka yang menghabiskan penggunaan ponsel lebih dari 266,3 jam selama hidupnya.

Hmmm..., berbahaya juga ya, guys? Itu risiko dan fakta yang terjadi pada orang dewasa. Lantas bagaimana dengan anak-anak?

Lennart Hardell (profesor dan ahli onkologi di rebro University Hospital, Swedia) telah menyatakan bahwa remaja yang menggunakan ponsel lebih lama, sekitar 4-5 kali dari seharusnya, lebih memungkinkan mengalami kanker otak. Hal ini disebabkan batok kepala anak-anak dan remaja belum berkembang sepenuhnya. Akibatnya, radiasi dapat dengan mudah menembus ke otak mereka, seperti orang dewasa. Tak pelak membuat imbauan agar anak-anak dan remaja tidak menggunakan ponsel berlebihan.

Nah, perhatikan kembali penggunaan ponsel kamu, ya. Kesehatanmu, lho!