Brilio.net - Melukis dengan media cat dan kanvas ataupun pensil dan kertas? Ah, itu sudah terlalu mainstream, sudah banyak yang bisa ngelakuin! Tapi kalau ada yang bisa manfaatin berbagai barang yang ada di sekitar untuk dijadiin pengganti cat air ataupun pensil gimana? Ini yang baru luar biasa.
Bagi kamu pengguna Instagram yang gandrung dengan lukisan-lukisan, pasti tak asing lagi dengan akun Instagram @taufiknoor. Jika kamu belum tahu, coba deh kamu cek akun tersebut. Dijamin kamu akan terpukau dengan puluhan lukisan tangan yang sudah diunggahnya.
Ya, akun Instagram @taufiknoor milik Taufik Noor Aditama (23) ini selalu update dengan gambar lukisan baru yang unik. Dibilang unik karena dia sering mengeksplorasi gambarnya memakai berbagai media untuk dijadikannya tinta lukisan.
Taufik pernah bikin karya lukisan dengan memakai media selai Nutella dengan roti sebagai kanvasnya. Dia juga pernah manfaatin kopi, es krim, oreo, cokelat, saus, buah naga, hingga bumbu mi instan untuk menggambar.
Taufik menjelaskan bahwa ide untuk bereksperimen melukis dengan menggunakan suatu benda biasanya muncul setelah dia punya benda itu. Tapi kadang-kadang dia juga terpikirkan untuk membuat karya dengan menggunakan suatu media tertentu, baru setelah itu dia mencari barang yang akan dia jadikan pengganti cat.
"Tapi kadang-kadang saya menggambar itu karena ingin menyampaikan sesuatu. Karena medianya Instagram, kan nggak mungkin hanya buat tulisan saja, jadi harus buat gambarnya," kata Taufik saat ditemui brilio.net di rumahnya beberapa waktu lalu.
Tak hanya sekedar karya seni yang apik, karya Taufik pun cukup dianggap berbicara lantaran caption yang panjang menyangkut hal-hal yang sedang ramai dibicarakan ataupun menyinggung masalah sosial. Selain suka gambar dan fotografi, dirinya juga suka menulis. Jadi ketika mau posting gambar, kata Taufik, tangan secara otomatis menuliskan apa yang ada di pikiran.
Gaya Taufik yang membubuhkan gambarnya dengan caption yang panjang itu tak jarang mendapat kritik. Orang-orang pernah ada yang mengkritik Taufik kalau gambar ya gambar saja, kalau nulis ya nulis saja. Tapi Taufik menganggap apa yang dia lakukan sah-sah saja.
"Instagram kan memang sudah didesain dengan batas karakter tertentu, jadi kenapa nggak dimanfaatkan?" ujarnya santai.
Taufik menyadari bahwa dengan membubuhkan caption yang panjang bisa dianggap membatasi daya imajinasi orang yang melihat dalam menginterpretasikan karya seninya. Tapi bagi Taufik, caption itu membantu orang untuk memahami apa yang ingin disampaikan Taufik dari gambar itu karena memang tidak semua orang dapat memahami apa yang dimaksudkan.
Di rumahnya sendiri, Taufik punya kamar kerja khusus berukuran sekitar 3x3 meter. Lukisan-lukisan yang pernah dia unggah di Instagram terpajang rapi di dinding mini galerinya itu. Bahkan karena sudah saking banyaknya, dia sudah memajang karya-karya terbarunya di ruangan lain.
Karyanya dari berbagai media itu ia pertahankan. Lukisan gambar para presiden Indonesia dengan media roti dan selai pun ia pigura dan terpasang rapi di dindingnya. Begitu juga dengan gambar pasangan capres-cawapres 2014 yang dia buat saat musim Pilpres dengan bumbu mi instan masih ada di ruangannya, meskipun gambarnya sudah sedikit memudar.
Recommended By Editor
- Mengenal Mbah Jenggot pegiat seni dari Bantul
- Obituari Slamet Abdul Sjukur, maestro komponis musik Indonesia
- Ki Seno Nugroho, dalang Jogja yang sukses meniti karir di luar negeri
- Mengintip konser rock cerdas ala Captain Jack, menggandeng 8 seniwati
- SPANK, band rock cerdas kritik anak kecil Indonesia dewasa sejak dini
- Kisah lukisan pelukis legendaris Affandi Koesoema yang belum kamu tahu
- Kembali ke masa lalu, band ini pilih launching kaset di era iTunes
- Jogja Artweeks, ajang berkumpulnya seniman Indonesia & mancanegara