Brilio.net - Pernah nggak sih kamu berada dalam situasi di mana kamu bertanya dalam hati, sampai kapan ya bisa bertahan hidup? Apalagi kalau kita lagi sendiri. Galau deh!
Baru-baru ini, ada seorang dokter di Brasil berhasil menemukan tes cukup sederhana yang bisa digunakan untuk memprediksi berapa lama usia seseorang.
Dr Claudio Gil Araujo PhD, dokter spesialis olahraga, seperti dilansir dari escaardio.org, menemukan tes yang diberi nama Sitting Rising Test (SRT). Tes ini akan memprediksi usiamu berdasarkan duduk dan berdiri manusia. Menurut dia, ini sudah terbukti dapat memperkirakan kematian seseorang dalam lima tahun ke depan.
Lalu gimana cara kerjanya? Yang pertama kamu harus sediakan alas duduk dan pengaman. Ini berguna supaya kamu nggak terjatuh ketika kamu mesti berdiri nantinya.
Setelah siap, tes akan dimulai dan kamu mesti duduk bersila di atas alas duduk kamu. Nah setelah itu, kamu mesti mencoba untuk berdiri tanpa memikirkan seberapa cepat kamu bisa berdiri. Di sini kamu akan diamati seberapa banyak sih bantuan yang kamu perlukan untuk dapat berdiri? Jika kamu dapat berubah posisi tanpa bantuan, itu artinya kamu mendapat poin 5.
Tapi kalau kamu membutuhkan bantuan, entah itu tangan, jari, atau lutut untuk menopang, maka setiap jenis bantuan itu akan mengurangi nilaimu masing-masing 5 poin. Mendorong badan juga mengurangi poin, lho.
HOT NEWS:
Misteri tempat yang ditunjuk Patung Pancoran
Anggun semakin dicibir! Dapat surat dari istri mantan pecandu narkoba
Innalillahi, ibu dan anak meninggal dalam waktu bersamaan
VIDEO: Kisah kue ibu untuk anakku yang akan membuatmu menangis
VIDEO: Misteri lubang pemakan belasan pohon hanya dalam 30 detik
Untuk setiap poin, maka kemungkinan penurunan risiko kematian kamu sebesar 21 persen. Nah kalau misal kamu cuma dapat skor 3 atau bahkan lebih sedikit, artinya risiko kematian kamu lebih cepat. Hiii...
Ide mengenai tes ini didapat Araujo atas pengamatannya terhadap pasien-pasiennya yang berusia tua, yang hidupnya dihabiskan lebih banyak dengan duduk. Hasil pengamatan yang dilakukan pada 2.000 lelaki paruh baya selama enam tahun itu membuktikan keyakinannya itu. Partisipan yang mampu berdiri tanpa bantuan cenderung hidup lebih lama daripada yang menggunakan bantuan.
Selama penelitian berlangsung, terdapat 159 orang yang meninggal dengan tingkat kematian rata-rata 7,9 persen.
Ya, itulah yang diungkap oleh dokter asal Brasil. Percaya atau tidak percaya, tentu kamu yang menentukan.
Baca juga:
Tak kuat berjalan, Mbah To terpaksa istirahat di trotoar
Ramai-ramai mencari keberadaan Mbah To