Brilio.net - Saat menerima panggilan telepon, kita sering mengucapkan kata sapaan "halo" di Indonesia. Ternyata di negara lain juga memiliki sapaan sama dengan kata "halo" di Indonesia. Seperti kata Hello (English), Moshi-Moshi (Jepang), Wei (Cina), dan Yeoboseyo (Korea). Di mana semua bahasa tersebut, memiliki makna Halo.
Pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa sih harus kata Halo yang diucapkan? Kenapa bukan kata lain seperti, "Iya saya" atau "Ya, saya masih di sini untuk setia"? Ok, next!
Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Minggu (2/8), "Halo" sendiri sebenarnya sudah diucapkan jauh lebih lama. Menurut Oxford Dictionary, kata "halo" muncul sejak tahun 1827. Namun, fungsinya tidak langsung menjadi kata sapaan. Sekitar tahun 1830, halo dijadikan kata penarik perhatian dan mengekspresikan keterkejutan. Halo baru menjadi "hai" di era telepon, yang ditemukan pada tahun 1876.
Uniknya, bukan Alexander Graham Bell yang menjadikan halo sebagai kata pertama yang terlontar melalui gagangnya. Sang penemu telepon itu justru merekomendasikan kata "hoy".
Kata itu berasal dari bahasa Belanda "hoi" yang juga berarti halo. Meski eksistensinya lebih lama sekitar 100 tahun dari "hello" di bahasa Inggris, ahoy ternyata tak sukses. Halo lebih populer.
Ternyata, yang memopulerkan kata itu adalah sang penemu lampu, Thomas Alva Edison. Edison lebih mneyukai "halo" sebagai ucapan telepon karena mudah didengar dan dibedakan dari kata lain, bahkan untuk transmisi dengan jarak yang lebih jauh. Seperti yang dijelaskan oleh Ammon Shea, penulis The First Telephone Book, jawabannya ada di buku telepon.
Di buku telepon pertama di dunia, diterbitkan tahun 1878 oleh District Telephone Company of New Haven, ada lembar tambahan "Cara Pemakaian". Kata "halo" direkomendasikan untuk mengawali perbincangan.
Soal asal muasal kata halo, ada beragam versi. Ada yang menyebut itu merupakan kata pengganti untuk "hallo" atau "hollo", yang berasal dari bahasa Jerman lawas, yang merupakan seruan untuk menarik perhatian pada sesuatu atau minta tolong perhatiannya.
Karena itu, untuk meminta perhatian lawan bicara saat menelepon dipakailah suatu kata "Halo" yang artinya tolong perhatiannya. Jadi itu juga alasan kenapa saat lawan bicara tidak memerhatikan, kita selalu mengucapkan kata Halo, Halo??? Ya nggak?
"Hollo" sendiri pernah muncul di puisi paling tenar dari Samuel Taylor Coleridge. Puisi itu berjudul The Rime of the Ancient Mariner, dan pertama muncul tahun 1798.
Ada lagi, "hello" adalah versi Inggris dari kata "hullo". Dalam kamus American Merriam-Webster, kata itu dideskripsikan sebagai 'Salah satu varian dari kata hello di bahasa Inggris'. Kata itu ditemukan tahun 1803 dan masih digunakan hingga saat ini.
Recommended By Editor
- Telepon umum, dulu primadona sekarang ditelantarkan begitu saja
- Pernah 'telpon-telponan' dengan cara ini? Ini penjelasannya
- Tanpa lebah, manusia bisa kelaparan!
- Melihat cahaya terang bisa sebabkan bersin, kok bisa ya?
- Bagaimana cara terbaik mengatasi mata kering?
- Kamu sering bermimpi? Coba cek di sini jenis apa mimpimu itu
- VIDEO: Jawaban teka-teki bulu kuduk berdiri saat merinding & takut
- Nyamuk tak asal gigit orang, yang berdarah O paling disukai!
- Ini penjelasan mengapa HP dilarang digunakan di SPBU
- 6 Kebaikan berkeringat untuk kesehatan kulit kamu!
- Ini asal bau laut yang bikin banyak orang suka datang ke pantai