Brilio.net - Suatu malam, remaja 18 tahun bernama Ritesh Agarwal, tiba-tiba ingin mencari udara segar dan dia pun keluar dari apartemennya di Delhi, India. Dari ketidaksengajaan tersebut, ternyata menjadi momen yang mengubah hidupnya.
Ya, karena ingin merasakan "suasana lain" dia pun mencoba memesan kamar hotel. Tetapi apa yang dia dapati mengecewakan. Ironisnya, situasi tersebut kerap dialaminya ketika melakukan perjalanan di India dan menginap di hotel-hotel kelas melati.
"Resepsionis malah tidur, soket listrik tak berfungsi, kasur robek-robek, kamar mandi kotor, dan mereka juga tak menerima pembayaran menggunakan kartu," ungkap Agarwal.
Dari pengalaman tersebut, Agarwal lalu berpikir untuk membuat hotel yang memiliki layanan baik layaknya hotel bintang tapi dengan harga terjangkau. "Saya pikir para pelancong kerap menemui masalah sepertiku (soal penginapan murah) saat di India," ungkapnya, dikutip brilio.net dari bbc, Selasa (8/9).
Ritesh Agarwal, di saat santai. Sukses di usia muda.
Empat tahun kemudian, di usia 21 tahun, Agarwal menjadi pendiri sekaligus chief executive Oyo Rooms-jaringan dari 2.200 hotel yang ada di 100 kota India-dengan pendapatan per bulan sekitar USD 3,5 juta sekitar Rp 50,051 miliar lebih!
Yang dilakukan Agarwal melalui firmanya adalah menyulap hotel-hotel tak terkenal menjadi layak inap dengan fasilitas memadai dan dengan staf yang mumpuni. Bersama timnya, Agarwal mengubah brand hotel, lalu mengambil persentase dari pendapatan yang didapatkan hotel-hotel jaringannya.
Para pemilik hotel mendapatkan keuntungan dari tingginya rata-rata okupansi berkat branding Oyo. Sebagai bagian dari bisnis, Agarwal juga membangun aplikasi, yang mana tamu hotel bisa menggunakannya untuk memesan kamar, peta lokasi hotel yang membantu pemesan saat mereka akan datang, menggunakan fasilitas hotel, sebagai contoh untuk memesan layanan kamar.
Meski saat ini pertumbuhan jaringan hotelnya terbilang luar biasa, Agarwal mengatakan menemui banyak kendala ketika baru mengawali langkah bisnisnya.
"Nggak ada satu pun yang percaya bahwa ini akan menjadi bisnis teknologi di masa depan," ujarnya. Beruntung di tengah sejumlah pesimisme dan minim dukungan, ada beberapa orang yang melihat ide tersebut sebagai potensi.
Salah satunya adalah Peter Thiel melalui program Thiel Fellowship. Sosok Peter Thiel sendiri merupakan co-creator Paypal sekaligus investor awal Facebook. Thiel membiayai 20 remaja tiap tahunnya yang berhenti sekolah dan mencoba memilih bisnis sebagai jalan hidup selanjutnya.
Kamar Oyo Rooms, lebih rapi, nyaman, dan berkelas.
Agarwal menggunakan dana dari sponsor tersebut guna memulai bisnisnya. Diluncurkan pada Juni 2013 dengan dana awal hanya USD 900 per bulan, Agarwal bekerja dengan satu hotel di Gurgaon, dekat Delhi.
"Saya bekerja sebagai manajer, resepsionis, tukang mesin untuk satu hotel ini dan juga mengantarkan barang-barang ke kamar hotel," kenang Agarwal di awal-awal usahanya.
"Pada malam harinya saya membuat kode-kode untuk mengembangkan aplikasi dan meningkatkan konten website kami. Di saat bersamaan, saya juga membangun tim yang kuat karena saya tahu itu akan dibutuhkan saat bisnis ini menanjak."
Staf Oyo Rooms siap membantu tamu hotel.
Sekarang, fokus anak muda hebat ini adalah melakukan inovasi dan pengembangan berdasarkan masukan-masukan dari tamu hotelnya. Agarwal mengaku optimistis bahwa model bisnisnya akan terus berkembang seiring peningkatan penetrasi penggunaan smartphone dan internet.
Lalu apa nasihatnya bagi yang ingin meniru suksesnya, mungkin akan membuat semua pebisnis terkejut karena dia memulainya "sangat awal" sekali.
"Lakukan saja dan lakukan dengan cepat, jika kamu gagal, kamu akan belajar dan peluang sukses di usaha berikutnya akan meningkat," pungkasnya. Wah, hebat ya anak muda India ini! Ayo pemuda Indonesia kalian juga bisa!
Recommended By Editor
- Drop Out, pria ini malah sukses berbisnis kulkas dari tanah liat
- Komputer jadul hampir rusak bukan halangan menulis buku
- Orangtua tak lagi jadi TKI karena usaha kursus Inggris anak, top!
- Di tangan pria Makassar ini, ikan hias Indonesia tembus pasar Amerika
- Kisah sukses Singgih lewat radio kayu Magno,produknya diakui dunia!
- Sapu asal Gamping ini menembus pasar ekspor, omzet Rp 600 juta/bulan
- Pernah dikhianati teman di awal bisnis, Marwan 'Durio' pilih memaafkan
- Kisah sukses: 19 tahun awali usaha, Marwan 'Durio' miliki 147 outlet
- Cerita Djimsan Santoso, sudah 14 tahun bersahabat dengan kelinci