Begini cara menentukan awal Ramadan dan Syawal

Maka bulan Sya’ban digenapkan 30 hari, awal Ramadhan 1436 jatuh pada Kamis, 18 Juni 2015 (mulai malam Kamis).

16 Juni 2015 21:26

Brilio.net - Untuk menentukan Ramadan dengan metode hisab kini kamu bisa menggunakan aplikasi bernama Accurate Hijri Calculator (AHC) yang dikembangkan mahasiswa Fisika Universitas Brawijawa, Abdul Rouf. Beberapa waktu lalu, Katua LAPAN Thomas Djamaluddin melakukan pembacaan melalui metode wujudul hilal maupun hisab-rukyat.

Dikutip dari blog pribadinya, disebutkan bahwa garis tanggal dengan kriteria Wujudul hilal (antara arsir merah-putih), tinggi 2 derajat (antara arsir putih-biru), odeh (antara arsir biru-hijau) pada saat maghrib 16 Juni 2015. Disimpulkan, di Indonesia bulan masih di bawah ufuk (arsir merah). Maka bulan Syaban digenapkan 30 hari, awal Ramadhan 1436 jatuh pada Kamis, 18 Juni 2015 (mulai malam Kamis).

Sedangkan untuk metode hisab rukyatnya, dengan tanggal titik tolak digunakan 17 juni 2015 wilayah Indonesia terarsir hijau, yang artinya meyakinkan pada 18 Juni 2015 merupakan awal Ramadan 1436 H. Pada tanggal sebelumnya, wilayah Indonesia terarsir warna merah yang menandakan hilal (bulan baru) tidak tampak.

Perhitungan awal syawal dibaca seperti yang disampaikan Thoas Djamaluddin berikut. Garis tanggal dengan kriteria wujudul hilal (antara arsir merah-putih), tinggi 2 derajat (antara arsir putih-biru), odeh (antara arsir biru-hijau) pada saat maghrib 16 Juli 2015. Di Indonesia bulan sudah di atas ufuk dan tingginya lebih dari 2 derajat. Dengan kriteria Wujudul Hilal dan kriteria 2 derajat, awal Syawal 1436 jatuh pada 17 Juli 2015. Namun pada diagram kiri bawah, terlihat posisi bulan tidak terlalu tinggi. Jadi perlu diwaspadai kemungkinan gagal rukyat.

Dengan metode hisab-rukyat, ketika dipasang tanggal 16 Juli 2015 tidak terlihat hilal di wilayah Indonesia. Arsiran hijau sudah sangat dekat dengan Indonesia yang artinya bisa dipastikan 1 syawal 1436 h jatuh pada 17 Juli 2015.