Brilio.net - Gamelan merupakan seperangkat alat musik yang sebagian besar bahan bakunya terbuat dari logam. Adalah ayah Legiyono, almarhum Daliyo, seorang perintis usaha pembuatan gamelan.
Usaha yang kini ditekuni Legiyono itu dirintis sejak 1954 dengan mengandalkan bahan baku selongsong peluru yang sudah tidak terpakai.Dulu ayah saya mengumpulkan kuningan dari bekas selongsong peluru untuk dijadikan bahan baku pembuatan gamelan, karena pada waktu itu belum ada yang jualan kuningan dalam lembaran seperti saat ini, ungkapnya kepada brilio.net, Kamis (2/4).
Legiyono mengatakan bisnis gamelan telah lama menjadi tumpuan hidup keluarganya. Meski tidak pernah beriklan atau promosi, gamelan buatannya ramai diburu berbagai masyrakat dalam dan luar negeri. Legiyono mengirakan derasnya order yang masuk tersebut dimungkinkan karena dirinya selalu membuat gamelan dengan mengedepankan kualitas, bukan kuantitas.
Dulu ayah saya berpesan, jika memang saya akan meneruskan usaha gamelan ini, pastikan hasilnya mengedepankan kualitas ujarnya. Karena alasan itulah, Legiyono sering menolak pesanan karena saking banyaknya pesanan yang masuk. Dirinya tak ingin hanya berorientasi pada keuntungan, sehingga banyak menolak pesanan.Produk yang berkualitas kan membuatnya lama, jadi kalau pesanan sudah melebihii kemampuan, ya kami tolak.
Konsistensinya menjaga kualitas inilah yang membuat usaha pembuatan gamelan Legiyono yang berada di Banguntapan, Bantul,Jogja ini, banyak dipesan pelanggan bahkan sampai Malaysia, Singapura, Australia bahkan Amerika Serikat (AS). Meski tidak pernah promosi, sistem pemasaran yang getok tular alias dari mulut ke mulut, telah menjadikan usaha gamelannya dikenal banyak kalangan.
Sebenarnya prisnip yang diterapkan Legiyono dan almarhum ayahnya cukup sederhana, dengan menjaga kualitas dan tidak mengutamakan kuantitas saja, pelanggan akan puas dengan hasilnya dan secara tidak langsung hal tersebut akan menjadi magnet yang ampuh untuk menarik pelanggan lain.