Brilio.net - Banyak yang beranggapan bahwa siswa Indonesia cenderung memiliki prestasi tak segemilang siswa dari negara-negara maju. Anggapan itu dimentahkan oleh dua mahasiswa berkewarganegaraan Indonesia yang saat ini sedang berjuang menuju babak final dan telah berhasil menyisihkan berbagai tim dalam ajang Samsung Solve for Tomorrow Singapore 2015 di Nanyang Technology University (NTU) Singapore.
Samsung Solve for Tomorrow merupakan ajang kompetisi inovasi teknologi dengan menitikberatkan pada dampak sosialnya. Samsung sebagai penyelenggara acara kompetisi inovasi ini diadakan setiap tahunnya hampir di setiap negara. Adapung untuk Samsung Solve for Tomorrow di Singapore dilaksanakan di NTU Singapore sejak Juli hingga November 2015.
Dua mahasiswa asal Indonesia, Christopher Marchio dan Mutiara, saat ini berhasil masuk babak semifinal lomba Project Samsung yang sedang berlangsung di kampusnya NTU Singapore. Christopher mengatakan, untuk kelompok dengan anggota mahasiswa asal Indonesia, saat ini tinggal kelompoknya yang masih bertahan.
Christopher Marchio dan Mutiara, bekerja sama dengan dua mahasiswa berkebangsaan Singapura yaitu Wen Di dan Haziq. Tim yang menamakan dirinya sebagai Samsloth ini membuat alat yang membantu manusia tidur dengan waktu dan durasi yang cepat. Christopher, mahasiswa jurusan Matrial and Engineering NTU ini megungkapkan, alasannya membuat alat pembantu tidur ini adalah untuk membantu manusia tidur dengan tepat sehingga memiliki produktivitas yang tinggi di siang harinya.
"Alat pembantu tidur yang kita berinama Samsloth ini memiliki suara Isochroni Tune dan penutup mata yang bisa diatur kecerahannya. Alat ini akan membuat seseorang lebih mudah tidur," kata Christopher saat dihubungi brilio.net, Sabtu (17/10).
Selain itu, lanjut Christopher, Samsloth juga dilengkapi dengan Security Device dan terkoneksi dengan aplikasi yang dibuat pada smartphone untuk mendeteksi Power Nap. Sehingga seseorang dapat mengetahui waktu dan pencahayaan yang tepat untuk pemilik Samsloth saat hendak tidur.
Penasaran dengan alat Samsloth tersebut? Simak video berikut ini, terutama buat kamu yang sering insomnia dan susah tidur.
Christopher berharap timnya akan mempu melaju ke jenjang yang lebih tinggi bahkan meraih juara. Saat ini, sejak tanggal 16–30 Oktober, para kontestan sedang melalui tahap public voting. Christopher mengatakan akan menghargai sekali jika video tutorial yang dibuatnya di-vote dan dikomentari dengan baik oleh teman-temannya di Indonesia.
Recommended By Editor
- Dua mahasiswa Universitas Brawijaya ciptakan tinta dari daun kering
- Pernah mogok sekolah, kini Farid jadi penerima beasiswa
- Piezoelektrik, alat otomatis untuk kurangi angka kecelakaan kereta api
- Marbot masjid ini menjadi lulusan terbaik Teknik UGM dengan IPK 3,86
- 5 Mahasiswa ini inspiratif banget, umur 14 udah diterima UGM, brilio!
- Anak muda hafal alquran ini layani konsultasi agama lewat SMS, hebat!
- Orangtua cuma sanggup biayai sampai SD, Slamet buktikan bisa masuk UGM
- Sanksi berdiri di depan santri putri membuat Adhli kuasai tiga bahasa
- Kesibukan di bisnis produk etnik tak halangi Ifa cetak prestasi, top!