Cara aneh melukis, ada yang pakai penis & payudara

Brilio.net - Melukis dengan kuas dan cat sudah jamak dijumpai. Tapi, bagaimana jika melukis menggunakan media bagian tubuh manusia sebagai kuas atau cat? Pasti antimainstream. Nah, berikut brilio.net rangkum pelukis tersebut.

1. Melukis dengan penis

Tim Patch asal Australia merupakan seniman yang menggunakan penisnya untuk melukis. Pricasso berkarya di jalan dan muncul di berbagai pertunjukan seks, dan mendemonstrasikan lukisan hidup pada orang yang lewat.

2. Melukis dengan muntahan

Millie Brown menciptakan apa yang beberapa orang menyebutnya seni, dengan minum susu dan memuntahkannya ke kanvas putih atau bahkan gaun sendiri. Pekerjaannya mengharuskan dia untuk minum susu dan muntah pada sebuah kanvas putih, sehingga menciptakan "lukisan" abstrak.

3. Melukis dengan darah manusia

Vinicius Quesada adalah seniman jalanan berbakat dari Brasil yang suka memberi kejutan untuk karya seninya. Seri yang berjudul "Blood Piss Blues" diciptakan menggunakan darah dan urin. Seniman Brasil itu membuat lukisannya dengan sangat rinci.

4. Melukis dengan payudara

Seniman Amerika Kira Ayn Varszegi menggunakan payudaranya sebagai kuas. Untuk menciptakan lukisan, Kira Ayn menggunakan teknik tidak biasa tetapi juga sederhana, ia hanya menuangkan minyak cat langsung ke payudaranya dan menekan payudaranya ke kanvas. Proses ini diulang beberapa kali, dengan menggunakan berbagai kombinasi warna dan transfer teknik, sampai ia puas dengan pekerjaannya.

5. Melukis dengan lidah

Ani K membuat lukisan dengan cara menjilati sebuah kanvas, dia melukis dengan lidahnya dengan teratur. Jika ia tidak tahan, mungkin bisa mual, kram dan sakit kepala. Ketika pertama kali memulainya, dia agak sedikit pusing dan nyeri pada tubuh setiap kali ia mencoba menggunakan lidahnya. Salah satu sebuah karya yang berjudul "Leonardo da Vinci The Last Supper", menampilkan Yesus dan murid-muridnya. Butuh waktu lima bulan untuk menyelesaikan itu.

6. Melukis dengan matanya

Xiang Chen dari provinsi Hunan Cina, pelukis dan seniman kaligrafi menggunakan kuas raksasa sebesar 4,4 pound untuk matanya, dengan memasukkan logam di bawah matanya. Dia menggosokan sikatnya ke mata untuk melukis kaligrafi lukisan. Tidak hanya melukis dan menulis, Chen juga dapat memegang matanya sambil bermain piano.