Brilio.net - Saat kamu berkunjung ke Gunung Muria, Kudus, Jawa Tengah, utamanya kompleks makam Sunan Muria, kamu akan menemui buah berbentuk kecil-kecil yang sangat jarang ditemui di tempat lain. Buah parijoto, namanya. Buah ini menggerombol berwarna ungu.
Bagi kalangan masyarakat Kudus dan pengunjung yang datang ke makam Sunan Muria, buah ini banyak dicari karena mitos yang terkandung. Buah ini dipercaya bisa bikin ganteng anak, jika dimakan oleh wanita yang hamil muda.
Menurut Edy Supratno, sejarawan dari Kudus, konon mitos itu bermula saat istri Sunan Muria ngidam buah parijoto. Oleh Sunan Muria, keinginan istrinya itu dituruti. Pada saat lahir, anak Sunan Muria ternyata cantik dan ganteng. "Sejak itulah kemudian masyarakat meyakini jika saat hamil mengkonsumsi parijoto, maka anaknya akan ganteng atau cantik," kata Edy ketika dihubungi brilio.net, Selasa (14/7).
Edy mengatakan, tumbuhnya buah parijoto itu bermula dari pecahnya kapal Dampo Awang yang bermuatan rempah-rempah, termasuk parijoto. Oleh Sunan Muria, parijoto itu kemudian ditanam di kediamannya wilayah Muria. Karena itulah kemudian parijoto banyak tumbuh di Muria.
Selain berkhasiat bagi wanita hamil, buah Parijoto juga berguna untuk hiasan ruangan rumah, seperti ruang tamu. Dalam waktu tertentu, buah ini diganti. Tapi, sekarang tradisi ini sudah diganti dengan memasang kain berbentuk parijoto yang disebut kompol, seperti yang ada di Masjid Muria.
Berdasarkan penelitian ilmiah, parijoto merupakan tumbuhan perdu yang hidup di pegunungan dan berasal dari Filipina. Di wilayah Muria sendiri terdapat dua spesies parijoto yaitu Medinilla javanensis dan Medinilla verrucosa.
Edy mengungkapkan bahwa mitos buah parijoto bisa memasyarakat dengan baik karena parijoto ternyata dibuat sinom yang dinamai Sinom Parijoto. "Dahulu, sinom ini ditembangkan setiap ada pertunjukan wayang. Dalam sinom ini diceritakan bahwa buah parijoto bisa berkhasiat sebagai obat," terang alumnus magister Ilmu Sejarah Undip Semarang ini.