Brilio.net - Teriknya matahari tak menyurutkan semangat Mbah Wahadi (73) untuk mencari nafkah demi anak istri. Usianya tak lagi muda, tetapi semangatnya untuk tetap mencari rezeki yang halal patut diacungi jempol.
Mbah Wahadi atau yang akrab dipanggil Mbah Dongkrak, harus memeras keringat berjualan burger sederhana keliling Kota Yogyakarta.
Dengan gerobaknya yang sangat sederhana, lelaki yang memiliki tiga orang anak ini setiap dua hari dalam seminggu harus menempuh jarak lebih dari 70 kilometer dari rumahnya yang berada di daerah makam Imogiri, Bantul sampai ke daerah Jalan Kaliurang, Sleman untuk mengambil bahan burger untuk dijual.
BACA KISAH MBAH DONGKRAK SEBELUMNYA:
Pantang menyerah, Mbah Dongkrak kayuh sepeda 70 kilometer jual burger
"Saya seminggu dua kali ke rumah produsen di Jalan Kaliurang km 12 untuk mengambil roti dan bahan lainnya. Biasanya saya berangkat malam terus menginap. Paginya baru saya keliling jualan sampai malam," tuturnya saat ditemui brilio.net di sekitar Jalan Kaliurang, Selasa (24/11).
foto: Facebook
Burger yang dijual Mbah Wahadi ini isinya sama dengan burger yang lain. Terdiri dari daging sapi iris, tomat, dan timun yang kemudian ditutup dengan sepotong roti. Harganya pun terbilang murah, yaitu Rp 7.000 sepotongnya.
Mbah Wahadi mulai berjualan burger keliling sejak tahun 2004. Sebelumnya ia mempunyai usaha lain yaitu berjualan es dan makanan ringan di sekolahan, tapi karena mulai banyak saingan, omzet usahanya pun menurun dan dia terpaksa berhenti.
"Setelah berhenti berjualan es itu saya mulai mencari pekerjaan lain, ternyata sangat susah. Dan akhirnya saya ditawari untuk menjual burger keliling," kenang lelaki ini dengan semangat.
Ditanya brilio.net apa tidak kelelahan berkeliling seharian sejauh itu, Mbah Wahadi menjawab kegiatan seperti ini sudah biasa ia lakukan sejak masih kecil. "Saya dulu ketika masih kecil berjalan kaki sampai Gunung Kidul untuk mencari makan. Jadi sudah biasa jalan jauh," tuturnya.
Kejadian aneh saat berjualan keliling pernah dialami Mbah kelahiran asli Yogyakarta ini. Ketika itu ia berjualan di daerah Bantul, daerah persawahan sepi. Tiba-tiba ada seorang wanita ingin membeli dua potong burger, setelah membayar wanita itu tiba-tiba hilang entah ke mana. Padahal itu di daerah persawahan dan tidak ada rumah penduduk. Setelah kejadian itu seharian dagangannya tidak laku.
"Ya mungkin itu setan yang beli. Soalnya langsung menghilang dan setelah itu dagangan saya malah tidak ada yang beli," kenangnya sambil tertawa.
Ditanya mengenai rencana ke depannya, ia berkata tetap ingin berjualan selama masih kuat. Dan berkeinginan mencoba mengajarkan anak-anaknya berwirausaha. "Karena dulu saya merasakan susahnya mencari pekerjaan, saya ingin tetap berjualan burger. Hasilnya juga sudah cukup untuk menghidupi anak istri," pungkas lelaki yang setiap harinya selalu menggunakan topi ini.
Recommended By Editor
- Blindformation, aplikasi informasi Pilkada canggih untuk tunanetra
- Persahabatan wanita Yahudi dan Muslim asal Bantul yang menginspirasi
- Status Facebook ini dibagikan sampai 168.000 kali, apa sih menariknya?
- Tak terhalang cacat, para musisi ini bikin karya legendaris, salut!
- Di kereta api, para siswa SD ini khusuk laksanakan shalat, salut!
- Ibu di Yogya ini donorkan hati untuk putrinya, luar biasa!