Brilio.net - Ingatan akan masa kecil tak akan pernah hilang dari benak Sardi (23) seumur hidup. Pengalaman hidup semasa Sekolah Menengah Pertama (SMP) begitu membekas dan menjadi pengalaman paling berharga."Saya trauma," kata Sardi ketika berbincang dengan brilio.net, melalui sambungan telepon bebas pulsa 0-800-1-555-999.

Sardi mengatakan dia adalah siswa yang bandel ketika SMP. Bahkan ketika dia melihat orangtua atau anggota keluarga lainnya seperti musuh."Kata mereka saya diguna-guna," kata Sardi mengingat masa lalunya.

Ketika itu Sardi kerap berbuat di luar kendali. Bahkan dia tidak menyadari mengapa dia berbuat demikian. Dia bilang, jika sudah marah dia bisa memecahkan semua barang yang ada di rumah."Saya pernah mengejar orangtua saya pakai parang," tuturnya

"Saya tidak mengenal diri saya sendiri," kata dia. Saking bandelnya, Sardi pernah dijebloskan ke penjara oleh orangtua. Tetapi Sardi muda tak takut. Dia justru menganggap berada di penjara seperti di surga.

Meski menjebloskan anaknya ke penjara, orangtua Sardi tetap berusaha mencari jalan keluar. "Mereka mendatangi orang pintar dan menemukan obat," kata pria asal Gunung Sitoli, Sumatera Utara ini. Begitu tersadar, Sardi langsung meminta maaf kepada kedua orangtuanya yang datang menjenguk. Berkas laporan kepolisian lalu dicabut dan kasus dianggap selesai.

Kini Sardi adalah mahasiswa semester lima jurusan Teknik Informatika sebuah Universitas di Medan. Cita-cita Sardi ingin membuat kedua orangtuanya bangga. "Kejadian itu menyiksa batin, sampai sekarang saya masih trauma," jelas Sardi

Cerita ini disampaikan oleh Sardi melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!