Brilio.net - Inovasi pemuda Indonesia saat ini memang sudah tak perlu diragukan lagi. Berbagai karya silih berganti bermunculan. Keberadaan tim Indonesia dalam berbagai ajang tingkat dunia pun selalu diperhitungkan. Beberapa waktu lalu, pemuda Indonesia menunjukkan taringnya dalam Young Social Entrepreneurs (YSE) 2015 yang diselenggarakan oleh Singapore International Foundation (SIF). Empat tim Indonesia memenangkan YSE 2015 mengungguli 15 tim finalis lainnya dari seluruh dunia.
Ada 16 pemuda yang terbagi dalam empat tim dari Indonesia, yaitu Ecodoe, Osiris, STARTIC dan WateROAM. 16 wirausahawan muda Indonesia tersebut bersaing dengan 15 orang lainnya dari seluruh dunia yang berpartisipasi dalam YSE 2015 kali ini.
Mereka menawarkan berbagai gagasan perubahan hidup yang dapat memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup sebagai perwujudan dari misi sosial mereka yang progresif. Mereka telah melakukan perjalanan selama 8 bulan untuk melakukan pertukaran budaya, gagasan, dan mentoring ke India dan Malaysia. Mereka juga diberikan kesempatan untuk mendapatkan bimbingan dan rekomendasi dari program pembinaan yang diasuh tim McKinsey.
Menurut Direktur Eksekutif SIF Jean Tan, program YSE dari SIF ini menawarkan para pengubah dunia muda dari seluruh dunia kesempatan berharga untuk berkolaborasi dalam bertukar gagasan. "Dari program yang sudah dijalankan enam tahun belakangan, hati kami sangat tersentuh hati menyaksikan generasi muda dari seluruh dunia membangun hubungan baik yang didapatkan dari kesamaan semangat untuk perubahan sosial," kata Jean Tan dalam rilisnya kepada brilio.net beberapa waktu lalu.
Dalam YSE 2015 kali ini, tim Indonesia bersaing dengan tim dari Tiongkok, India, Malaysia, Vietnam, dan Singapura untuk mempertahankan gagasan bisnis mereka di hadapan juri.
Indonesia diwakili oleh Ecodoe, kelompok anak muda yang memberdayakan perajin lokal dan ibu rumah tangga di Jawa Barat; Eptani, yang mengajukan pembudidayaan cacing tanah untuk mengendalikan polusi yang dihasilkan oleh limbah organik di daerah permukiman; Hi-Breed, sebuah upaya meningkatkan kualitas mata pencaharian petani kecil lokal di Indonesia dengan peternakan rumah yang terintegrasi; OSIRIS yang memberdayakan masyarakat yang memiliki keterbatasan fisik dan petani buah naga di Yogyakarta; serta STARTIC, sekumpulan pemuda yang berupaya memberdayakan masyarakat terpinggirkan untuk memproduksi kerajinan dari produk daur ulang).
Tak ketinggalan tim Ubersnacks, yang mempromosikan dan meningkatkan jajanan lokal Indonesia dan memasarkannya ke pelanggan internasional dan WateROAM, pencipta inovasi sistem penyaring air yang berguna di daerah-daerah yang terkena bencana, terutama di negara-negara berkembang.
Dari 6 pemenang yang terpilih, 4 di antaranya adalah tim Indonesia. Tim Indonesia yang berhasil terpilih menjadi pemenang adalah Ecodoe, OSIRIS, STARTIC, dan WateROAM. masing-masing tim yang menang mendapatkan bantuan pendanaan dari SIF hingga sebesar SGD 20,000 atau setara dengan sekitar Rp 200 juta untuk meningkatkan atau memajukan kewirausahaan sosial mereka.
Melalui program SIF, saya bergabung dalam jaringan global para changemakers yang memiliki semangat yang sama untuk mengubah dunia dengan gagasan sosial. Gagasan menjadi wirausahawan sosial dapat memang terkadang terasa berat, namun jaringan kuat program YSE dan metode pembinaannya yang bagus, membantu kami selangkah lebih maju dalam mewujudkan mimpi kami dalam menyediakan air bersih ke masyarakat dunia yang membutuhkan," kata David Pong, Presiden Direktur WateROAM yang berhasil memenangkan kompetisi.
Recommended By Editor
- Juragan pakaian jadi orang terkaya dunia, lewati Bill Gates
- 24 Nasihat bisnis dari mereka yang telah terbukti sukses
- Ilham Habibie : Saatnya anak muda Indonesia terapkan technopreneur
- Luar biasa, warung laris ini 50 persen pegawainya tuna rungu
- Tak tamat kuliah, Cecep sukses bisnis sepatu panjat kualitas ekspor!
- Baru 21 tahun, tapi sudah jadi bos hotel jaringan terbesar, hebat!