Brilio.net - Tempat bekerja yang menjadi sandaran hidup keluarga sehari-hari kolaps, tak membuat Sugiyo Hadianto (58) patah arang. Lewat kreativitas dan ide cemerlangnya, dia malah membuat usaha yang memberi manfaat kepada banyak orang.
Pada 1998, Sugiyo keluar dari tempat bekerjanya di sebuah perusahaan timbangan. Waktu itu, perusahaannya mulai kembang kempis karena tak mendapatkan bahan baku. "Akhirnya saya berpikir bagaimana menghidupi keluarga. Berbekal pengalaman bekerja sebelumnya saya mulai merintis usaha pembuatan perangkap tikus ini," kata warga Nusukan, Solo, Jawa Tengah ini, Jumat (19/6).
Dari usaha yang dirintisnya, Sugiyo tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Untuk menghemat biaya produksi, karena waktu pendirian sulit mendapatkan modal, Sugiyo juga melibatkan anggota keluarganya.
"Saya memanfaatkan bahan baku baja limbah rantai sepeda motor dari perusahaan otomotif, mencoba-coba membuat alat perangkap tikus. Perajin di Solo hanya saya yang memproduksi alat ini,"ujarnya.
Ia menjelaskan tentang cara sederhana pembuatan produk itu. Bahan berupa limbah rantai sepeda motor berbentuk lembaran, dipotong sesuai ukuran untuk kemudian disatukan menggunakan kawat dan diberi pegas untuk jebakan.
Sugiyo menjelaskan harga perangkap tikus bervariasi, tergantung ukuran. Harga produk ukuran kecil Rp 8.000 per buah dan ukuran besar Rp 12.000.
Saat ini, ia tidak mampu melayani seluruh permintaan pasar karena kesulitan mendapatkan bahan baku, berupa lempengan baja limbah produksi rantai sepeda motor.
"Limbah rantai berkurang karena sekarang banyak sepeda motor matic. Motor sekarang banyak yang tidak menggunakan rantai sehingga limbahnya juga berkurang," ujarnya.
BACA JUGA:
Keikhlasan bocah autis bantu ibunya jualan kaset pita jadul
Teman alami gangguan penglihatan, Sadiyah ciptakan meja baca pintar
Pelajar ini 3 tahun menggendong temannya yang cacat ke sekolah
Dahsyat, bocah ini menangkan AMI Awards berkat tembang Walang Kekek
Kisah pilu seorang bocah yang kehilangan anjing kesayangannya
Wow, bocah 9 tahun kantongi 119 gelar martial arts
Kebaikan sepele 2 bocah kakak-beradik ini contoh nyata kepedulian