Jaga kerukunan, warga beda aliran bisa gantian berjamaah di masjid ini

"Supaya nggak bangun masjid lagi, ini masjid yang sudah ada saja diramaikan," tutur Suyatno.

1 Juli 2015 22:09

Brilio.net - Masjid Jogokariyan adalah salah satu masjid yang bisa dikatakan sebagai ikon masjid maju di Indonesia. Bangunanya terbilang tidak terlalu mewah, namun aktivitasnya dalam melayani umat sudah terbukti. Masjid yang berlokasi di Jalan Jogokariyan ini memiliki visi terwujudnya masyarakat sejahtera lahir batin yang diridhoi Allah melalui kegiatan kemasyarakatan yang berpusat di masjid.

Di baliknya terdapat cerita tentang penghargaan yang apik atas perbedaan. Dituturkan oleh salah seorang pengurus masjid ini, Suyatno, masjid ini didirikan oleh orang Muhammadiyah pada tahun 1966. Mayoritas warganya pun Muhammadiyah. Meskipun begitu, masjid selalu memberi waktu tersendiri bagi jamaah jika memiliki perbedaan dalam praktik ibadahnya.

"Jadi gantian, mana yang duluan mana yang belakangan, yang jelas selalu dikasih kesempatan. Maksudnya biar kita rukun dan masjidnya kepakai dan ramai. Supaya nggak bangun masjid lagi, ini masjid yang sudah ada saja diramaikan," tuturnya.

Di masjid ini juga, menurut pengakuan Suyatno, sudah sejak lama dibebaskan dari aktivitas partai politik. Sebab masjid adalah tempat ibadah sehingga ketika masuk masjid sudah dilepas segala identitas partainya.