Brilio.net - 'Apalah arti sebuah nama' begitulah kata pujangga kenamaan Shakespeare. Bagi setiap orang mungkin arti tersebut berbeda-beda. Namun bagi sebagian orangtua, nama anak bisa menjadi sangat penting karena mengandung doa.

Tidak heran banyak orangtua yang kesulitan untuk menemukan nama bagi sang buah hati. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh Atika Ratna Sari (29) yang membuka bisnis unik yaitu jasa pembuatan nama bayi.

Profesi Atika ini ditekuninya sejak tahun 2010 yang lalu. Awalnya dia hanya menawarkan jasa tersebut kepada seorang kawannya yang baru saja melahirkan. Tidak disangka Atika, menemukan keasyikan saat menyusun nama-nama karakternya.

Tak sedikit pujian datang kepadanya atas nama-nama kreasinya. Muncul pikiran, betapa menyenangkan jika nama yang dia ciptakan, benar-benar digunakan oleh manusia. Dari sana, dia memberanikan diri untuk mencipta nama untuk nama anak dari teman-temannya yang sedang mengandung.

Sejak saat itu Atika mulai menjual jasanya secara online. Atika membuatnya dengan beberapa paket yang dapat dipilih oleh para calon orangtua. Paket Rp 100.000 akan mendapatkan dua nama dengan maksimal dua kali revisi.

Paket Rp 200.000 akan mendapatkan tiga nama dengan maksimal tiga kali revisi dan Rp 250.000 akan mendapatkan tiga nama dengan empat kali revisi. Jasa Atika tersebut dilayani secara online.

"Untuk pembuatannya memang tidak bisa satu dua hari, membuat dan merangkai nama juga memerlukan konsentrasi, seni artistik dan juga mencari nama yang terbaik. Nama yang bagus adalah nama yang enak di dengar, bagus jika ditulis, dan memiliki makna yang indah," tuturnya kepada brilio.net Kamis (21/5).

Atika juga tidak sembarangan membuat nama. Sebelum merangkai dia selalu bertanya lengkap mengenai riwayat keluarga, harapan serta doa sang calon orangtua. Atika pun sudah melakukan observasi dan menggali-gali data dari berbagai buku, kitab, sampai kamus berbagai bahasa, untuk dijadikan referensi bahan nama.

Selain menjual jasa pembuatan nama bayi online, Atika juga membuka usaha busana muslim, tas daur ulang, dan makanan Jepang. Ternyata walaupun berprofesi sebagai pegawai negeri sipil, namun jiwa bisnis memang ada di dalam dirinya.