Brilio.net - Membahas perihal hantu, tentu setiap orang memiliki pengalaman tersendiri. Hantu bahkan tidak luput dari perhatian para ilmuwan. Sebagian besar ilmuwan tidak percaya akan keberadaan hantu, hal itu mendorong berbagai penelitian perihal keberadaan hantu dan pembuktian ilmiahnya.
Para ilmuwan Amerika Serikat (AS) pun membentuk sebuah tim untuk meneliti fenomena mistis tersebut. Seperti yang dilansir brilio.net dari dailymail, Jumat (29/5), penelitian untuk pembuktian ilmiah perihal fenomena mistis tersebut dilakukan di sebuah penjara tua yang ada di Eastern State Pemitentiary, Philandephia. Penjara ini dikenal mistis oleh masyarakat sebab penjara tersebut sempat dijadikan tempat pembunuhan massal.
Penelitian pun dilakukan dengan menggunakan sukarelawan yang ditempatkan di berbagai sudut ruangan penjara, namun syaratnya sukarelawan tersebut adalah orang-orang yang tidak percaya tentang keberadaan hantu. Untuk penelitian lebih lanjut, para ilmuwan meletakkan kamera infaramerah, detektor medan, elektromagnet, sensor suhu, video dan sensor audio serta berbagai perlengkapan canggih lainnya untuk mendeteksi setiap sudut ruangan.
Setelah para relawan berada di dalam penjara selama 24 jam, anehnya mereka tidak merasakan ataupun melihat apa pun. "Di dalam ruangan memang terasa dingin dan sesak, namun itu hanya karena terbatasnya sirkulasi udara di dalam sel," ujar salah seorang sukarelawan.
Hari pertama penelitian hasilnya nihil, namun para ilmuwan tidak menyerah begitu saja. Penelitian kedua pun dilakukan dengan meletakkan beberapa pengeras suara dengan frekuensi rendah (subwoofer). Pengeras suara tersebut disembunyikan dan para relawan tidak diberitahu mengenai hal tersebut.
Pada malam harinya, para relawan pun tetap berada pada ruangan seperti malam sebelumnya. Setelah beberapa menit para relawan berada di dalam ruangan, para peneliti pun menyalakan subwoofer tersebut. Tidak lama setelah mendengar suara tersebut, para relawan melakukan reaksi yang berbeda. Mereka merasa tidak nyaman dan beberapa dari relawan menjelaskan jika dirinya bisa melihat benda putih seperti asap.
Dari hasil penelitian tersebut, para ilmuwan berhasil menemukan penjelasan baru perihal alasan mengapa seseorang sering merasa melihat hantu.
Perasaan resah dan ketakutan yang dialami para relawan berasal dari gelombang VLF. Dengan frekuensi rendah, ternyata beberapa bagian dari otak akan terpengaruh. Jika otak terpengaruh terhadap sebuah frekuensi dari luar, maka kerja otak menjadi tidak seimbang dan akan memengaruhi indra lainnya yang menyebabkan manusia mengalami halusinasi, mendengar suara tertentu atau pun seolah melihat sesuatu yang anehnya.
Nah, para ilmuwan ini menarik kesimpulan bahwa salah satu alasan mengapa seseorang dapat merasa melihat hantu adalah kondisi tubuh manusia yang terserang frekuensi rendah. Percaya atau tidak, inilah penjelasan ilmiah yang diperoleh oleh para ilmuwan.
Bagaimana? Kamu setuju dengan pendapat ilmuwan tersebut atau punya pendapat sendiri?