Brilio.net - Kemiskinan dan ketidakberdayaan terkadang membuat semua orang mau melakukan apa saja bahkan sampai menurunkan harga dirinya dengan menjadi seorang pengemis. Namun kemiskinan dan penyakit yang diderita salah seorang kakek dari Surabaya ini tak lantas membuatnya menyerah.
Sugeng namanya, kakek berusia 72 tahun ini hidup tak layak di sebuah kosan sempit di Kecamatan Simo, Kalangan Baru, Kota Surabaya berukuran 2 x 3 meter bersama istrinya. Dulunya beliau adalah seorang montir bengkel, namun akibat usianya yang bertambah tua, kesehatannya juga semakin menurun sehingga membuat dia berhenti bekerja.
Kehidupannya sehari-hari ditopang dengan menjual nasi bungkus setiap harinya yang untungnya hanya beberapa ribu saja. Untuk makan saja, Mbah Sugeng dan istrinya hanya mengandalkan beras raskin tanpa lauk pauk. Selain itu untuk uang sewa kos, Mbah Sugeng harus menggantungkan hidupnya pada rentenir yang tidak tahu kapan bisa dilunasi.
Beruntung salah satu komunitas amal di Surabaya berniat untuk membantu Mbah Sugeng. Namun ayah dua anak ini berprinsip tidak mau dibantu begitu saja, dia ingin dicarikan pekerjaan sehingga bisa membuatnya mandiri dan tidak meminta-minta. Akhirnya Komunitas Sebung (sedekah bungkusan) Surabaya berniat membeli nasi bungkus buatan Mbah Sugeng dan istrinya secara kontinyu sehingga bisa membantu perekonomian beliau.
“Mohon doanya supaya utang bapak ke rentenir segera dapat dilunasi sembari jalan usaha jualan bapak, jika utang sudah lunas bapak ingin sekali bisa memberi bantuan kepada orang lain,” pesan Mbah Sugeng seperti dikutip brilio.net dari Komunitas Sebung Surabaya Selasa (12/5). “Kelak pengen bisa menitipkan uang walau tidak seberapa untuk komunitas dan jadikan nasi bungkus untuk orang yang tidak punya di jalanan.”
Kos-kosan Mbah Sugeng yang tak layak (Foto: Komunitas Sedekah Bungkusan)
Sungguh mulia memang hati Mbah Sugeng. Di tengah kemiskinan dan lilitan utang yang menimpa keluarga kecilnya, dia tetap memiliki niat untuk membantu sesama. Ayo buat kamu yang masih muda dan memiliki harta yang berlebih yuk beramal kepada sesama yang membutuhkan.