Brilio.net - Sebelum penemuan kulkas, es adalah komoditas berharga yang tidak bisa dengan mudah diperoleh atau dibuat, terutama selama musim panas. Untuk mengawetkan daging dan bahan makanan lainnya, balok-balok besar es harus diimpor jauh dari negara-negara Skandinavia atau negara di sekitar artik.
Seperti dilansir brilio.net dari amusingplanet, Minggu (17/5), orang yang tinggal di negara-negara Eropa bagian barat mendatangkan es dari Norwegia. Di Rusia, mereka memperolehnya dari Sungai Neva, dan di India mengambil dari pegunungan Himalaya. Lalu bagaimana dengan nagara yang terkenal dengan iklim panasnya, seperti Iran?
Iran, negara yang ketika musim dingin saja susah air ternyata memiliki cara cerdas untuk mempertahankan es yang mereka impor sehingga tidak cepat leleh dan dapat bertahan lama. Mereka mempunyai bangunan khusus layaknya kulkas raksasa yang bisa menjaga es tetap tersedia sepanjang tahun.
Selama musim dingin, es dan salju dibawa ke dalam rumah es tersebut, dikemas dengan jerami dan serbuk gergaji. Rumah es tersebut terbuat dari lumpur yang dibentuk jadi batu bata. Berbentuk kubah dan di bagian dalamnya membentuk sumur yang dalam. Rumah es tersebut sudah mulai dibangun sejak abad ke-17 SM (Sebelum Masehi).
Selain sebagai tempat pendinginan, masyarakat Iran kala itu bisa membuat es sendiri. Di belakang rumah es ada saluran untuk menuang air ke dalamnya selama musim dingin. Karena terlindung, air tersebut membeku. Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga musim panas tiba dan ada persediaan es yang cukup.
Sayangnya ketika kulkas mulai diciptakan, rumah-rumah es tersebut saat ini sudah tidak digunakan dan hanyak untuk penampungan sampah.