Brilio.net - Kawasan pesisir pantai acap kali menjadi daerah yang jarang terjangkau oleh listrik. Padahal, hasil studi mengungkapkan bahwa gelombang air laut dapat dijadikan salah satu sumber energi listrik yang disediakan oleh alam.
Melihat fenomena tersebut, mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menggagas sebuah ide untuk membuat Oseanopori, sebuah alat inovasi penghasil energi listrik yang diaktifkan dengan gelombang laut. Karya ini dibuat oleh M Mujaddid Harahap, Hanifah Nurawaliah, Danang Prasojo, Ichwaldo Haries S dan Devi Meitia.
Meski alat ini berfungsi sebagai pembangkit listrik, desain alat ini cukup sederhana. Alat yang pembuatannya dilakukan Seanika Development Team ini mampu mengubah energi gelombang laut menjadi energi listrik melalui sebuah rangkaian pipa.
Melalui alat ini, gelombang laut yang datang akan menabrak pipa tersebut dan menggerakkan turbin di atasnya dengan embusan angin. Sedangkan apabila gelombang turun, maka udara dalam pipa akan tersedot shingga gerak naik-turun ini akan menimbulkan peristiwa seperti sedot dan hisap. Peristiwa itu akan menggerakkan turbin yang sudah tersambung dengan Attenuator. Hasilnya, turbin akan berputar dan menghasilkan energi listrik.
Dalam ajang ITB Innovation Movement 2015, alat Oseanopori ini dibagi menjadi tiga rancangan, yaitu posisi mengapung (Floating), tertancap (Fix) dan gantung (Suspend). Para penemu muda muda ini merancang alat agar sebisa mungkin diletakkan di mana pun sesuai dengan kondisi gelombang. Selain itu, alat juga dilengkapi dengan peta dan PoreApp. Sebuah aplikasi yang dapat dioprasikan melalui smartphone android untuk mendeteksi angin.
Kami bersama tim akan terus mengembangkan gagasan ini. kami berharap alat ini dapat diproduksi secara masal kata ketua tim, Mujadid, saat dihubungi brilio.net, Kamis (16/4).