Brilio.net - Gizi buruk atau kekurangan gizi merupakan salah satu peristiwa yang sangat memperihatikan. Terjadinya gizi buruk di berbagai wilayah di dunia tidak hanya dikarenakan kondisi ketahanan pangan yang kurang. Gizi buruk menyangkut tingginya tingkat kemiskinan, memburuknya perekonomian, sanitasi yang buruk, fasilitas umum yang buruk, kekurangan komsumsi yodium, kurangnya pemberian Air Susu Ibu (ASI), imunisasi bahkan menyangkut pemberdayaan perempuan. Kesemuanya menjadi faktor yang menyebabkan gizi buruk masih menjadi salah satu penyebab kematian bayi terbesar di dunia menurut Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Permasalahan gizi buruk menjadi tanggung jawab semua pihak. Gizi buruk dapat dikurangi dengan meningkatkan pemahaman para ibu dan calon ibu perihal pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan bayi. "Ibu-ibu yang berada di pedesaan dengan pengetahuan terbatas tentunya kurang memahami perihal 1.000 hari kehidupan pertama, sehingga sosialisasi sangat penting dilakukan. Hindari anak-anak kita meninggal karena gizi kurang atau gizi buruk dengan hal sederhana seperti memerhatikan 1.000 hari kehidupan pertama," jelas Fransiska Wuda (40), relawan Posyandu yang juga fokus membina ibu-ibu di Nusa Tenggara Timur perihal pentingnya peran 1.000 hari pertama kehidupan bagi bayi.
Mungkin ini terlihat sederhana, namun pemberian ASI eksklusif kepada bayi 0-6 sangat penting untuk kebutuhan gizi anak. Wanita harus paham tentang pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan dengan baik. Sebab peran ibu sangat penting untuk mencegah gizi buruk. Setiap wanita merupakan calon ibu, sehingga pemahaman 1.000 hari kehidupan pertama harus dipahami sejak dini.