Brilio.net - Menuai prestasi dari kancah nasional hingga kancah internasional, begitulah prestasi yang berhasil diraih gadis yang bernama lengkap Salsabiilaa Roihanah. Salsa (akrab ia disapa), gadis kelahiran Kediri, 18 Januari 2000 ini memang tidak pernah lepas dari prestasi, khususnya di bidang akademik biologi. Baru-baru ini dia berhasil menobatkan namanya sebagai salah satu peraih medali perunggu di ajang Internasional Junior Science Olympiad (IJSO) 2014 di Argentina.
Perjalanan Salsa mengibarkan bendera Indonesia di Argentina tentunya bukanlah sesuatu yang instan. Perjuangan yang tidak biasa tentu mengiringi langkah remaja berusia 15 tahun ini. "Saya juga tidak tahu awal mulanya nempel dengan ilmu ini, saya suka aja melihat makhluk hidup menjalankan aktivitasnya," jelas Salsa kepada brilio.net saat ditanya perihal awal mula dia mengenal ilmu yang sangat erat dengan makhluk hidup tersebut.
Sejak sekolah dasar Salsa memang sudah sering mengikuti lomba olimpiade biologi. Gadis asal Malang ini memang pantang menyerah. Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar, dia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Semesta Semarang dengan beasiswa. Dia juga akan menempuh SMA di SMA Semesta masih dengan beasiswa. Bisa dibilang Salsa sedari kecil telah meringankan beban orang tuanya untuk biaya sekolahnya, hebat!
"Awalnya gak percaya gitu, pertama kali juara itu pas OSN SD, juara 1 tingkat Kabupaten. Ternyata, rasa seneng dan bangga dapat juara itu nagihin, bikin saya semangat untuk meraih prestasi lainnya," lanjut Salsa
Saat proses persiapan IJSO, Salsa juga pernah merasa lelah saat harus belajar ilmu sains lainnya seperti fisika. Namun, pada akhirnya dia berusaha dengan maksimal untuk menemukan cara belajar yang sesuai. "Untuk fisika, akhirnya aku menemukan cara belajar yang pas, ternyata kita menyimpan potensi lebih dari yang kita pikirkan," lanjutnya
IJSO termasuk kompetisi yang bergengsi yang diikuti oleh puluhan negara. Para peserta harus bersaing dengan 30 peraih medali emas dan perak dan hanya akan diambil 12 besar saja. Saat di Agentina, tim olimpiade Indonesia berhasil meraih 6 perunggu, 3 perak dan 2 emas. Enam perunggu itu diraih oleh Mutiara Aulya Firdausy, Gian Cordana Sanjaya, Ahmad Aufar Thoriq, Salsabila Roihanah, Aria Purwasatya, dan Jonathan Aristya Setyadji. Untuk perak diraih oleh Eliora Violain Buyamin, Patrick Bryan Nugraha dan Adrew Wijaya. Sedangkan, Dean Fanggohans dan Michael Gilbert berhasil menambah kebanggaan Indonesia dengan perolehan medali emas.
Wah, generasi muda negeri ini memang cerdas-cerdas ya. Mereka berprestasi dan membanggakan Indonesia. Kamu jangan mau kalah ya.