Museum unik, bukan pengunjungnya yang datang tapi museumnya keliling

Museum ini berkeliling ke sekolah untuk mengenalkan sejarah.

5 Juli 2015 04:07

Brilio.net - Sudah bukan rahasia umum lagi jika anak muda sekarang lebih memilih menghabiskan waktunya di mall daripada belajar sejarah di museum. Padahal kebebasan hidup kita sekarang tak bisa terlepas dari sejarah di masa lalu. Hal ini jugalah yang kemudian membuat sekelompok mahasiswa Universitas Brawijaya untuk membuat terobosan baru bernama Museum Blusukan.

"Jadinya idenya itu bermula dari melihat museum yang sepi, sudah begitu letaknya di tengah kota, membuat orang yang berada di daerah jadi malas ke sana," tutur ketua tim museum blusukan, Verdy Firmantoro kepada brilio.net, Sabtu (4/7). "Museum yang kita gagas adalah museum yang harus aktif, jemput bola dan bisa berkomunikasi langsung dengan masyarakat."

Verdy dan kawan-kawan kemudian mendirikan Museum Blusukan. Museum ini berkeliling ke sekolah untuk mengenalkan sejarah. Namun sebelum berkeliling mereka harus survei dahulu menentukan lokasi yang tepat. "Kita cari sekolah yang di dekat lingkungannya ada situs sejarah. Contohnya salah satu SD negeri di daerah Pakishaji, Malang, di dekat sana ada padepokan sejarah," lanjutnya.

Mereka kemudian memperkenalnya berbagai budaya sejarah kepada murid SD dengan berbagai metode permainan yang menyenangkan. Di antaranya dengan menggunakan media permainan ular tangga raksasa di mana di tiap kotaknya ada pertanyaan sejarah. Mereka juga mengadakan pertunjukan boneka tangan yang dengan lakon Panji Laras. Tak hanya itu, mereka juga mengajar anak-anak untuk datang langsung ke padepokan guna mempelajari sejarah secara langsung.

"Di akhir acara kami pilih duta historia dari murid-murid SD yang bertugas untuk melanjutkan Museum Blusukan ini. Harapannya kelak saat kami tinggal museum blusukan ini bisa tetap berjalan dengan baik," pungkas Verdy.