Brilio.net - Mengayuh sepeda mengelilingi kota berpuluh kilometer jauhnya adalah rutinitas yang harus dengan tegar dijalani Mbah Selamet. Dengan membawa puluhan tremos bekas, kakek asal Imogiri, Yogyakarta ini harus kuat mengayuh sepeda tuanya di bawah panas terik matahari agar bisa bertahan hidup.
Profesinya sebagai tukang servis tremos, memaksa mbah Slamet harus berkeliling kota agar jasanya ada yang memakai. “Kalau tidak keliling ya tidak laku mas,” ungkapnya kepada brilio.net, belum lama ini.
Tak bisa dipungkiri, di era yang serba canggih keberadaan wadah penampung air panas manual ini mulai tersingkir dari penggunanya. Kebanyakan orang lebih memilih menggunakan dispenser atau tremos listrik yang lebih praktis dan otomatis.
Meski sadar bahwa kini jasanya tak banyak dibutuhkan, Mbah Slamet percaya bahwa setiap kayuhan sepedanya akan mendekatkan kepada rezeki yang telah Tuhan persiapkan, untuk hamba-hambanya yang mau berusaha.
Recommended By Editor
- Dari OB warnet, sekarang Rio sukses bisnis Bang-Jek
- Orangtua cuma sanggup biayai sampai SD, Slamet buktikan bisa masuk UGM
- Perupa jempolan! Usia 10 bulan melukis, umur 4 tahun pameran di Jepang
- Marbot masjid ini menjadi lulusan terbaik Teknik UGM dengan IPK 3,86
- Menghindari meminta-minta, Arif berkursi roda keliling jualan ikan