Brilio.net - Kedai kopi di berbagai kota di Indonesia kini semakin banyak dan menjamur. Setiap kedai biasanya memiliki cara penyajian dan tata ruangan hingga cita rasa kopi dan harganya.
Salah satu kedai kopi yang layak kamu kunjungi adalah Otentik Kopi. Kedai yang berada di Jalan Ipda Tut Harsono No. 8 Yogyakarta ini mengusung konsep outdoor agar mudah dijangkau oleh para pelanggan.
"Selain itu, konsep ini lebih menguntungkan karena tidak perlu sewa toko sehingga harga kopinya tidak mahal," ujar pemilik kedai, Fajar kepada brilio.net, Rabu (12/8).
Fajar menambahkan kedai miliknya selama ini memang membidik konsumen kalangan menengah ke bawah (middle low). Tidak sekadar membeli kopi, para pelanggan juga diharapkan belajar banyak tentang dunia kopi. "Kami juga memberikan edukasi kepada konsumen mengenai jenis-jenis kopi," imbuh pria asal Brebes itu.
Berbeda dengan kafe atau kedai kopi pada umumnya, Otentik Kopi berencana mengadopsi konsep Pending Coffee.
"Kalau dulu namanya Donasi Kopi yang targetnya sosial. Jadi misalkan ada pelanggan yang habis Rp 20 ribu, kemudian mereka menitipkan uang Rp 10 ribu untuk didonasikan. Nah, uang tersebut nantinya kita salurkan kepada mereka yang membutuhkan, misalnya (maaf) tukang becak, dan pemulung," terangnya.
Sementara itu, konsep Pending Coffee cakupannya lebih luas. Seorang pelanggan bisa menitipkan uang agar orang lain dapat menikmati kopi tanpa harus bayar.
"Siapa saja bisa mendapatkannya, misalnya mahasiswa yang ingin ngopi di akhir bulan tapi nggak punya duit, bisa langsung ke sini," canda pria yang mulai mencintai kopi sejak 2007 itu.
Recommended By Editor
- Berhenti sekolah di umur 16 tahun, wanita ini sekarang jadi miliarder
- Bermodal Rp 100 ribu, omzet peyek kepiting Filsa Rp 150 juta/bulan
- Pelesetan logo ini jadi usaha kaus yang laris-manis, kreatif!
- Shoes And Care: Dari emperan kos jadi tempat cuci sepatu yang mendunia
- Tirta Hudhi, dokter kece pemilik tempat cuci sepatu Shoes And Care
- Pakan ternak disulap jadi brownies & rainbow cake, menginspirasi!
- Inovasi Sugiyo, ciptakan perangkap tikus dari limbah rantai motor
- Menggiurkannya bisnis olahan bekicot, air bekas rebusannya saja laris
- Dirintis dari dipikul keliling desa, warung sate ini langganan artis
- Tak cantumkan alamat dalam promosi, keripik pisang ini malah laris
- Dua kali bangkrut, pemuda ini akhirnya sukses berbisnis keripik pisang
- Berkat restu ibu, santri ini beromzet Rp 25 juta/bulan dari konveksi