Brilio.net - Nelayan kecil yang masih menggunakan alat tradisional sering dihadapkan pada permasalahan ikan yang cepat membusuk. Kondisi itu tentu membuat harga ikan menurun. Peduli terhadap permasalahan nelayan kecil itu, tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya menciptakan Solar Termo Electrical Cold Storage, sebuah alat pendingin ikan berbasis energi matahari. Mereka adalah Rizki Mendung Ariefianto, Akhmad Rizal Jiwo, dan Muhammad Adam.
Mendung mengungkapkan, ide ini muncul saat mereka sedang observasi karya sebelumnya di pesisir Pasuruan Jawa Timur. Di sana, ia mengamati ikan tangkapan nelayan disimpan ala kadarnya sehingga berpengaruh terhadap kesegaran ikan hasil tangkapan. "Mereka mendapat ikan tengah malam dan baru dijual pagi hari," kata Mendung seperti dirilis brilio.net dari situs resmi ITS, Rabu (16/12).
Di sana, lanjut Mendung, mereka biasa menggunakan balok es untuk menjaga kesegaran ikan. Tapi karena suhu di lautan yang panas, balok-balok es tersebut cepat mencair. Ikan yang lama terendam air pun akan turun kualitas dan harganya.
Alat yang mereka ciptakan sebenarnya sudah ada sebelumnya, tapi alat tersebut tak cocok digunakan untuk nelayan tradisional karena alat yang ada menggunakan kondensor yang hanya sesuai untuk kapal besar. Maka dari itu mereka lalu membuat alat yang bisa cocok digunakan untuk nelayan tradisional yang masih menggunakan perahu biasa.
Prinsip alat yang mereka ciptakan ini cukup simpel, yakni mengubah sinar matahari menjadi sumber listrik yang digunakan untuk mendinginkan ikan.
Atas kreasi ciptaan mendung dan kawan-kawannya ini, mereka berhasil meraih juara 1 pada Energy Paper Competition 2015 di Universitas Tadulako Palu pada November lalu. Karya ini juga dinobatkan sebagai the Best Paper dalam ajang 3rd Indonesian Student Researcher Festival (ISRF) 2015 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung belum lama ini.
Wah selamat ya, semoga alatnya bisa banyak membantu nelayan kecil!