Brilio.net - Setiap orang punya pengalaman yang nggak bakal terlupakan seumur hidupnya. Entah itu pengalaman manis, pahit ataupun pengalaman yang konyol sekalipun. Ahmad Saputra (18), warga Simpang, Pontianak, Kalimantan Barat, punya pengalaman konyol yang nggak bakal terlupakan seumur hidupnya. Desember 2015 lalu, Ia, layaknya seorang Matador, dikejar kerbau karena memakai baju merah.
Lewat layanan Story Telling bebas pulsa brilio.net di nomor telepon 0800-1-555-999, Ahmad menuturkan pengalaman sekali seumur hidupnya itu. Sambil menahan tawa Ia menceritakan kalau saat itu Ia memang berencana sepedaan bersama teman-temannya. Yang aneh, menurut Ahmad, salah seorang temannya sempat bertanya sebelum mereka berangkat sepedaan.
Teman Ahmad yang bernama Baehaqi bertanya,"Memangnya kamu nggak takut pakai baju merah?" kata Ahmad menirukan pertanyaan kawannya. Ahmad yang heran dengan pertanyaan tersebut hanya menjawab sekenanya saja. Keanehan berlanjut ketika akan berangkat sepedaan. "Kami berbanyak tapi saya dipaksa berada di urutan tengah. Kata mereka biar aman," tutur Ahmad
Sepanjang jalan, mereka banyak ngobrol dan bercanda. Ya, saat itu memang hari Minggu, saatnya melepas lelah main dan bergurau bersama teman-teman. Kegiatan bersepeda bareng teman-teman di desanya itu, menurut Ahmad adalah agenda rutin setiap hari Minggu. Biasanya mereka bersepeda mulai dari jam 8 pagi sampai menjelang jam makan siang sekitar jam 11 siang lebih.
"Memang sudah sering bersepeda bareng teman kalau tiap minggu pagi. Rutenya ya putar-putar sekitar wilayah Simpang saja," tambahnya
Namun Ahmad merasa ada yang aneh dengan rute yang ditempuh saat itu. Teman-temannya mengayuh sepeda ke arah wilayah seperti lapangan yang luas dimana kerbau-kerbau milik warga setempat biasa dilepaskan untuk merumput.
"Aneh saja karena belum pernah lewat area itu. Tapi saya juga nggak merasa curiga, Tapi sejenak kemudian kami kaget karena ada seekor kerbau yang mengejar kami. Dikayuhlah sepeda dengan cepat menuju desa untuk menghindari kejaran kerbau itu. Takut lah," begitu Ahmad beralasan.
Sesampainya di desa, Ahmad dan teman-temannya kemudian beristirahat di sebuah gubug di pinggir jalan. Selain lelah karena kehabisan tenaga mengayuh sepeda dengan cepat, mereka juga memberitahu Ahmad sesuatu.
"Saat istirahat itu, teman-teman berkata kepada saya bahwa kerbau tadi mengejarnya karena saya pakai baju merah. Meski tak percaya saya manggut-manggut saja karena mereka punya alasan kuat. Seperti Matador di Spanyol katanya," tutup Ahmad
Pengalaman seru bersama sahabat tersebut tak akan pernah dilupakan oleh Ahmad. Kamu punya cerita seru bareng sahabat? Jika ingin ceritamu bersama sahabat dibaca banyak orang ceritakan pada brilio.net ya.
Cerita ini disampaikan oleh Ahmad melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!
Recommended By Editor
- Sahabat satu geng kerap bikin sebal, Uci bingung bersikap
- Modal nekat merantau ke Jakarta, kini Yudha miliki berbagai usaha
- Ini curhatan anak broken home, yang penting jangan putus asa!
- Kehilangan orangtua bikin pria ini muram, tapi kini tangguh & sukses
- Cinta membuat Agus sempat terpuruk, untungnya dia segera bangkit