Brilio.net - Sudah menjadi kegiatan rutin polisi lalu lintas untuk menggelar razia di jalan raya guna memeriksa surat kelengkapan kendaraan bermotor. Namun tahukah kamu bahwa kegiatan razia tersebut ternyata memiliki istilah yang berbeda di setiap daerah di Indonesia.
Mokmen
Istilah ini digunakan oleh masyarakat Solo dan sekitarnya. Mokmen sendiri berasal dari bahasa Inggris, "Moment please" yang artinya "Bisa minta waktu sebentar?". Kemudian diplesetkan ke dalam bahasa lokal menjadi Mokmen. Kata-kata Moment Please diucapkan polisi untuk memberhentikan pengendara saat kegiatan razia berlangsung.
Cegatan
Cegatan berasal dari bahasa Jawa yang artinya hadangan atau rintangan. Istilah ini biasanya digunakan di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya sebagai tanda razia polisi lalu lintas. Bahkan, terdapat sebuah grup Facebook 'info cegatan jogja' yang memberikan informasi terkait razia polisi lalu lintas di area Jogja dan sekitarnya.
Selain istilah-istilah di atas, masyarakat Indonesia ternyata punya kode unik untuk mengantisipasi kegiatan razia polisi di jalan.
Kode V
Kode ini diberikan oleh pengendara dari arah berlawanan sebagai isyarat bahwa ada razia polisi di depan. Oleh karena itu, segera persiapkan segala kelengkapan berkendara, seperti SIM,STNK dan kelengkapan berkendara lainnya.
Melambaikan tangan
Kode ini punya arti yang sama dengan kode V. Jika kamu ingin memberikan peringatan kepada pengendara yang berpapasan denganmu dan mereka tak paham dengan kode V, cara ini bisa menjadi aternatifnya.
Me-dim lampu
Cara ini kerap dipakai di daerah tertentu. Fungsinya pun sama dengan kode V dan melambaikan tangan, yaitu menginformasikan kepada pengendara lain bahwa sedang ada razia polisi. Untuk itu, segera cek kelengkapan kendaraan bermotormu.
Berteriak
Jika pengendara lain tak juga paham dengan ketiga kode di atas, langkah terakhir yang bisa kamu lakukan adalah berteriak sekencang-kencangnya kalau ada razia lalu lintas. Gunakan istilah yang biasa dipakai di daerahmu.
Kalau di daerahmu, apa namanya?