Brilio.net - Perjalanan spritual setiap orang memiliki kisah yang berbeda-beda. Setiap orang tentunya memiliki caranya sendiri dalam mengenal agama ataupun Tuhannya. Pengalaman berjuang mencari Tuhan dilalui oleh seorang wanita bernama Manda (24). Manda lahir di lingkungan keluarga muslim taat. Ironisnya Manda punya trauma tentang latar belakang keluarga dia.

Manda bercerita dia melihat agama tidaklah mencerminkan perilaku orang-orangnya. Manda melihat bapaknya yang mengaku muslim taat tapi berlaku kasar kepada ibunya. "Jadi saya merasa anti terhadap laki-laki muslim," cerita Manda kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa 0-800-1-555-999, Jumat (20/11).

Kekecewaan masa kecil rupanya berpengaruh di kehidupan Manda. Dia jarang beribadah dan menolak setiap pria muslim yang mendekatinya. Dia lebih percaya terhadap pria nonmuslim yang ditemuinya dilingkungannya. Pada akhirnya dia menjalin hubungan dan memiliki anak dengan seorang pria yang berbeda agama darinya.

Kehidupan rumah tangga Manda tidaklah mulus. Persoalan keluarga tersebut lalu dijadikan mertua Manda untuk memintanya pindah agama. Meski Manda memiliki jarang beribadah, namun dia menolak untuk pindah agama sampai dia benar-benar menemukan makna Tuhan baginya. Manda rela meninggalkan suami yang sangat disayanginya demi mempertahankan agama yang saat itu dipercayainya.

Berpisah dengan suaminya, hidup Manda sempat terlunta. Wanita yang kini bekerja di salah satu kampus terkemuka di Bengkulu ini mengaku kecewa pada Tuhan saat itu. Manda merasa Tuhan tidak adil karena ketika dia berada dalam posisi terpuruk tidak ada pertolongan Tuhan. "Saat itu saya merasa Tuhan mengambil segalanya dariku, dia mengambil anakku. kemudian saya kehilangan suami karena mempertahankan agama ini, lalu mana pertolongan Tuhan, saya sangat kecewa dan mengutuk Tuhan saat itu," ujarnya.

Manda bertekad untuk mencari Tuhan. Dia mencoba berbagai cara sampai dia bertemu dengan Pendeta, dia menceritakan berbagai masalahnya kepada Pendeta tersebut. Pendeta tersebut memberikan nasihat, tetapi bagi Manda nasihat tersebut hanya sebatas menghiburnya saja. Tak beberapa lama Manda menemui seorang ustazah dan kembali menyampaikan masalahnya. Jawabnya sama dengan pendeta dan dia tetap merasa itu hanya penghibur hati saja, bukan itu yang dicarinya.

"Semua yang disampaikan oleh mereka yang paham agama bagiku bukan jawaban yang ku cari, sampai akhirnya saya ke toko buku dan ketemu buku yang judulnya Tuhan tolong aku, dalam buku itu saya menemukan kalimat, Allah itu sangat sayang sama kita, buktinya setiap kali Tuhan ngasih kesedihan dia mau menaikkan derajat kita, saya baca arti ayat itu, saya masih saja tidak percaya," lanjutnya.

Kesulitan hidup di Jakarta membuat Manda harus kembali ke Bengkulu. Di kota kelahirannya itu dia harus berjuang sendirian sebab orang tuanya tidak lagi bisa menerimanya setelah dia memutuskan menikah beda agama. Saat sedang makan di sebuah warung makan, Manda berkenalan dengan seorang pria. Setelah berbincang cukup lama pria itu menawarkan pekerjaan kepada Manda meski Manda sempat ragu sebab ijazahnya disimpan oleh mantan suaminya. Dia pun menerima tawaran kerja itu dan dia sontak kaget melihat lingkungan kerjanya yang sangat islami.

Ya, wanita yang sedang mencari keberadaan Tuhan ini lalu memasuki lingkungan kerja yang sangat agamis dan menuntutnya menggunakan pakaian muslimah. Dia awalnya ingin menolak namun sisi lain dia juga membutuhkan uang jadilah kerjaan itu dijalaninya. Dari sanalah dia mulai menemukan pencerahan tentang pencariannya. Dia bertemu dengan seorang teman dan kembali menceritakan perihal masalahnya dan jawaban berbeda dia dapat dari kawannya itu. "Dia mengatakan itulah cara Tuhan mencintai saya dan membawa saya pulang ke jalanNya," kata Manda

Selanjutnya kata Manda, dia juga menjelaskan hanya orang-orang yang ikhlas dan bersabar yang akan dinaikkan derajatnya. Dia juga menyuruh saya untuk shalat tahajjud dan mengadu langsung kepada Tuhan. "Kata dia dengan cara itu saya dapat berbicara langsung saya pun mencobanya," cerita Manda.

Saran temannya itu pun dilakukan Manda. Dia belajar bagaimana beribadah dan dia melaksanakan shalat tahajjud secara rutin sampai suatu malam dia menemukan perasaan yang berbeda. Dalam shalatnya itu dia menangis dan hatinya tiba-tiba terbuka. Malam itu dia merasa sangat dekat dengan Tuhan, ketenangan batin yang berbeda dan seperti menjelaskan bahwa inilah nikmatNya. Secara tiba-tiba dia merasakan inilah jawaban yang dia cari.

"Malam itu saya merasakan kehadiran Tuhan di hati saya, sekarang saya paham rencana Tuhan untuk saya, saya tidak pernah membenci mereka yang pernah hadir dalam hidup saya dimasa lalu, saya malah bersyukur bahwa dengan keberadaan mantan suami saya ibunya menjadikan saya menemukan makna Tuhan sesungguhnya, jadi saya tidak sekedar beragama saja tapi saya telah bertuhan," tandas Manda.

Kini hidup Manda sudah jauh lebih baik. Dia telah menjalani kesehariannya dengan penuh rasa optimis dan senantiasa melakukan ibadah dengan ikhlas. Rasa sabarnya pun semakin bertambah setelah cobaan yang dihadapinya. Kehidupannya pun secara ekonomi juga semakin membaik, dia telah memiliki rumah dan mobil pribadi . Dia merasa hidupnya lebih lega, sebab dia tidak lagi menggantungkan hidupnya kepada manusia melainkan kepada Tuhan.

Cerita ini disampaikan oleh Manda melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu.