Brilio.net - Hesam Fetrati adalah kandidat Doktor Seni Visual di Griffith University, Brisbane, Australia. Pria yang mendapat gelar master honoris causa di bidang Seni Rupa dari universitas yang sama membuat karikatur bertema 'Proyek Catur'. Karikatur ini merupakan misi menyampaikan arti kekuasaan bagi sebuah perdamaian.
Dikutip dari boredpanda pada Senin (28/9), sejumlah objek yang ditampilkan telah dibuat universal sehingga membawa pesan yang dapat diartikan secara sama di dunia. Objek-objek dalam karikatur menggambarkan kelas masyarakat dan rasa lapar akan kekuasaan antara orang biasa dan pihak yang dominan. Hesam memosisikan diri sebagai reporter atau pengamat, sehingga cenderung bersifat kritik dan diakui tidak menawarkan solusi.
Sarjana Seni dan Desain dari Universitas Azad Teheran ini membuat semua objek berwarna abu-abu sehingga tidak timbul kesan mana pihak baik (putih) dan pihak jahat (hitam). Kritik sosial ini sebenarnya dilayangkan untuk masyarakat di tempat dia bermukim.
1. No war
2. Tahan diri
3. Sudah begitu kok ya masih bertengkar
4. Yang kecil juga mau jadi raja
5. Tujuan akhir
6. Yang jadi korban
7. Yang tertuduh salah
8. Yang terhukum
9. Perang antar kelas
10. Yang tertumpah darahnya
11. Keroyok habis-habisan
12. Bersiap diserang
13. Pemberi cahaya
14. Si kecil yang tak bisa diremehkan
15. Perang para prajurit
16. Perkelahian beda kelas
17. Yang bersiap dikeroyok
18. Pemenang tak melihat kelas
19. Yang dipaksa jatuh
20. Pagar betis yang selalu siap jika ada yang membahayakan raja sah
21. Cuma soal waktu, kelak akan turun jua
22. Perjudian kekuasaan
Recommended By Editor
- Beni Taketama, pemain catur Jepang cantik bisa bikin kamu deg deg ser!
- Wow, model-model ini menjadi satu dengan alam!
- FOTO: 39 Lukisan dan patung karya seniman muda Indonesia, penuh bakat!
- 10 Ilustrasi yang melukiskan kelakuan manusia zaman sekarang, menohok!
- Karya ini dibuat dari bahan-bahan tak terduga, wow!
- Menikmati karya seni instalasi karya alumni ITB di Jogja, keren!
- Cerita Taufik Noor jadi terkenal usai gambar Einstein pakai abu kelud