Brilio.net - Kelainan-kelainan dari fungsi otak dapat memengaruhi seorang individu dalam hal bersosial. Masyarakat akan "menghadiahi" mereka dengan perkataan macam-macam meskipun sebenarnya suatu penyakit tengah mengidap mereka.
Beberapa dari sindrom tersebut kadang terdengar asing, namun jika tahu gejala-gejalanya kamu akan dengan mudah mengenali satu per satu sindrom ini karena kerap terjadi di keseharian. Berikut ini sindrom-sindrom tersebut, dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (14/10).
1. Exploding head syndrome
Foto: smashing list
Dikutip dari American Sleep Association, sindrom ini merupakan peristiwa di mana seseorang merasa mengalami ledakan keras di dalam kepala, namun tidak memiliki unsur rasa sakit. Hal ini sering terjadi sesaat sebelum tidur nyenyak, dan kadang-kadang setelah keluar dari tidur nyenyak. Sindrom kepala meledak diduga sangat berkaitan dengan tingkat stres dan kelelahan pada seseorang. Masyarakat usia 50 adalah yang paling kerap mengidap sindrom ini. Untuk mengatasinya bisa menggunakan antidepresan trisiklik, yaitu clomipramine.
2. Mythomania
Soto: smashing list
Dikutip dari the free dictionary, mythomania merupakan gangguan mental berupa kecenderungan untuk berbohong, melebih-lebihkan, atau bercerita tentang pengalaman luar biasa yang seolah benar-benar terjadi.
3. Sindrom Landau-Kleffner
Foto: listverse
Dikutip dari NINDS, sindrom ini merupakan gangguan neurologis langka yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk memahami dan mengekspresikan bahasa. Para ahli belum berhasil mengungkap penyebabnya. Penderita umumnya berusia 5-7 tahun.
4. Aboulomania
Foto: listverse
Dikutip dri Medigoo, gangguan mental ini menyebabkan seseorang merasa bersalah atas keragu-raguan dirinya dalam mengambil keputusan. Aboulomania biasanya terkait dengan kecemasan, stres, depresi. Sindrom ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam hal bersosialisasi, yang kemungkinan besar melibatkan faktor biologis dan perkembangan. Beberapa peneliti percaya gaya orangtua yang otoriter atau overprotektif turut menyebabkan perkembangan aboulomania pada seseorang.
5. Caffeine-induced anxiety disorder
Foto: listverse
Dikutip dari americanmedtech, kelainan ini disebabkan oleh kafein yang memiliki zat pendorong cemas. Seorang yang terserang sindroom ini adalah yang pada dasarnya memang memiliki tingkat kecemasan yang tinggi.
6. Autophagia
Foto: listverse
Jika kamu suka menggigit kuku, rambut, dan sebagainya dari anggota tubuhmu, maka kamu tengah mengidap sindrom ini. Bersumber dari US National Library of Medicine National Institutes of Health, sindrom ini adalah keinginan memakan bagian tubuh sendiri. Jika tingkatnya sudah parah, maka bisa sampai memutilasi jari.
7. Paris syndrome
Foto: smashing list
Bersumber dari wikipedia, sindrom ini adalah gangguan psikologis sementara yang ditunjukkan oleh beberapa individu ketika mengunjungi Paris atau beberapa kota lain di Eropa Barat. Hal ini ditandai dengan sejumlah gejala kejiwaan seperti halusinasi, merasa dimusuhi orang lain, dan lain-lain. Kondisi ini sering juga diidentikkan dengan culture shock.
8. Alien hand syndrome
Foto: smashing list
Dari The Free Dictionary, sindrom ini merupakan gangguan di mana tangan atau anggota tubuh seseorang bergerak sendiri, di luar kehendak. Misalnya, tangan bergerak sendiri menempatkan rokok di mulut.
9. Objectum sexuality
Foto: smashing list
Dikutip dari Listverse, orang-orang dengan gangguan ini menghidupkan benda mati dalam imajinasi disebabkan oleh gairah seksual yang hadir ketika melihat benda-benda tertentu. Jadi, kamu perlu berhati-hati dan mengamankan benda semisal boneka yang ada di rumahmu sebab bisa membangkitkan keinginan seorang penderita sindrom objectum sexuality.
Recommended By Editor
- Pasangan kamu galak? Syukurilah karena kamu dapat keuntungan ini
- Orang narsis bukan pengambil risiko ulung, percaya?
- Ketahui kepribadian kamu lewat 7 bentuk wajah berikut
- Ladies, kalau kamu punya 10 hal ini dalam dirimu, berarti kamu dewasa
- 10 Curahan hati cewek yang bikin cowok kudu berkaca ratusan kali
- Jangan ragu curhat masalah, kini ada aplikasi konsultasi psikologi