Brilio.net - Survei yang dilakukan organisasi pendidikan milik PBB, United Nations Educational Science and Culture Organization (UNESCO) di 39 negara dunia menyatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang minat bacanya paling rendah di ASEAN. Tanggung jawab meningkatkan minat baca khususnya minat baca anak-anak adalah tanggung jawab semua pihak. Hal inilah yang menjadi keprihatinan Lusya Tawo Loko (28).
"Sejak dulu saya memang sudah memiliki keinginan untuk berbuat sesuatu meski saya berada jauh di luar negeri," ujar Lusya Tawo Loko kepada brilio.net, Jumat (4/9). Perempuan asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu sekarang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga di Hongkong. Sosoknya dikenal sebagi perempuan yang aktif membantu penyediakan buku bacaan bagi anak-anak di daerah pelosok seperti di daerah NTT.
Melalui Buku Bagi NTT (BBNTT), Lusya menjadi salah satu yang menyumbangkan buku untuk anak-anak yang ada di Indonesia khususnya NTT. BBNTT menghubungkan para donatur buku dengan relawan yang sebagian besar berada di Jawa. Buku-buku dari para donatur kemudian dikirimkan ke rumah-rumah baca atau perpustakaan lokal yang ada di NTT.
Lusya ingin anak-anak bisa mendapatkan ilmu pengetahuan meski fasilitas yang ada masih sangat terbatas. "Harapannya makin banyak orang yang membantu dan bisa bergerak bersama untuk Indonesia lebih baik," harap Lusya.
Meski sedang bekerja di luar negeri sebagai pembantu rumah tangga, namun kepedulian Lusya terhadap pendidikan anak-anak sangat tinggi. Dengan menyisihkan penghasilan yang dia peroleh, saat ini dia telah berhasil memberikan sumbangan 300 buku untuk berbagai rumah baca di Indonesia. Bagi Lusya, menjadikan pendidikan Indonesia yang lebih baik adalah tanggung jawab bersama bukan hanya pemerintah. Lusya menyadari bahwa keterbatasan bahan bacaan masih menjadi kendala anak-anak yang ada di pelosok negeri dan dengan itulah Lusya bersama beberapa komunitas peduli pendidikan lainnya melakukan gerakan lebih peduli terhadap anak-anak yang ada di daerah terpencil.
Recommended By Editor
- Ini lho tempat terbaik buat kamu yang tertarik belajar fashion
- Lulusan Kejar Paket B & C, Fanbul buktikan bisa sukses di perkuliahan
- Kesusahan anak Indonesia pergi sekolah jadi guyonan di Facebook asing
- Di sekolahan ini biaya pendidikan memakai sampah
- Kepala sekolah ini liburkan muridnya demi kencan dengan pacar
- 12 Guru ganteng yang bikin para siswi betah di kelas
- 70 Persen mahasiswa baru UGM dari kalangan kurang mampu
- 10 Sekolah ini paling aneh di dunia, mengapa?
- UI masuk jajaran 100 top Asia
- Pengalaman Fima ngajar di AS: Banyak yang tertarik budaya Indonesia
- Cerita Fima, mahasiswa yang dikirim jadi guru Bahasa Indonesia ke AS
- Selain memberantas buta huruf, Kiswanti juga ajarkan ibu-ibu komputer
- Kisah Wahyu, buka jasa bimbel malah ditelikung karyawannya
- 12 'Kebohongan' ini diajarkan di sekolah tapi tak pernah kamu sadari
- Indonesia borong medali di olimpiade komputer paling bergengsi sejagat
- Dari jasa kursus pidato, Kalend lahirkan kampung Inggris Pare
- Kena hukuman, pelajar di Finlandia sedih luar biasa tak masuk kelas
- Duh, masih saja ada perpeloncoan meski sudah dilarang!