Brilio.net - Terkadang kita berharap waktu bisa terulang kembali. Dengan begitu, kita bisa memperbaiki kesalahan kita di masa lalu. Harapan yang tak mungkin ini juga pernah terlintas di diri Anggi Septiandi (19). Dia ingin menebus kesalahan terhadap ibunya di masa lalu. Tetapi waktu tidak bisa ditawar dengan usaha jajaka Bandung ini, sekeras apapun.
Kala itu, di tahun 2009, ibunya menyuruhnya untuk membeli popok. Kebetulan adiknya masih kecil. Tanpa pikir panjang, Anggi menolaknya. Perintah yang dia dengarkan pagi-pagi itu memang tidak biasa. Ibunya sampai menangis untuk meminta Anggi membelikan popok.
Pertemuan dengan ibunya sebenarnya sangat langka. Selama enam tahun ibu dan ayahnya bekerja di Kota Paris Van Java. Dia tinggal bersama uwaknya di Bogor. Kala itu ibunya bermaksud menjemput Anggi untuk tinggal bersama di Bandung. Akan tetapi takdir berkata lain.
Tidak disangka beli popok itu adalah permintaan terakhir. Saat ibunya membuang air teh di selokan di rumahnya sekitar Jalan Cipayung, Bogor, tiba-tiba ada mobil yang menabrak. Karena kecepatan tinggi, tubuh ibunya masuk ke bagian bawah mobil. Nyawanya tidak bisa diselamatkan lagi.
Kejadian Kamis pagi tersebut tidak bisa hilang dari ingatan Anggi hingga sekarang. Memang insiden ini tidak diangkat ke ranah hukum. “Yang nabrak itu anak direktur bank, katanya mau menyantuni saya dan adik-adik saya,” ungkapnya kepada brilio.net melalui sambungan bebas pulsa 0800-1-555-999, Senin (23/11).
Hingga saat ini, santunan itu tidak ada wujudnya. Hingga ayahnya menikah lagi pada 2012. Keluarga sang direktur juga tidak terdengar kabarnya. Kini Anggi sudah menetap di Bandung di daerah Cipedes Tengah.
Untuk menggambarkan penyesalannya, Anggi mempunyai peribahasa sendiri dalam Bahasa Sunda. "Indung mah bisa jadi bapak, tapi bapak tidak bisa indung". Artinya adalah ibu bisa menjadi seorang ayah yang bisa mencari nafkah. Tetapi ayah tetap tidak bisa menggantikan ibu meski mempunyai penghasilan banyak.
Cerita ini disampaikan oleh Anggi melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu.
Recommended By Editor
- Gara-gara uang 5.000 rupiah, Sari tak pernah lupa kebaikan gurunya
- Cerita Susi, melihat sosok 'penjaga' gunung di Kepulauan Sinabang
- Gara-gara kentut di dalam kelas, murid ini dilarang ikut pelajaran
- Beli jaket pakai uang curian, Irwan langsung sakit maag
- Kisah penampakan nenek penjaga asrama di pondok pesantren