Brilio.net - Apa yang biasa kamu lakukan dengan tulang ikan? Dibuang atau paling sering dikasih ke kucing buat makanannya. Tapi di tangan Aray Dwi Harjunathin, tulang ikan diubah menjadi snack atau makanan ringan.

Usaha yang ditekuni semenjak 2012 ini menjadi semacam ketidaksengajaan yang berbuah positif karena sebenarnya bahan baku yang dimanfaatkan merupakan sisa dari pembuatan abon.

Tulang ikan dibuat makanan ringan nan gurih dan enak, kreatif!

Tulang ikan dibuat makanan ringan nan gurih dan enak, kreatif!
"Sebelumnya hanya dibuang begitu aja, nah kemudian kita pikir kenapa nggak coba diolah lagi. Akhirnya kita bikin jadi pasta dan dibuat snack, di bawa ke pihak perikanan kok tanggapannya positif. Akhirnya kita lanjut sampe sekarang," aku lulusan Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma tersebut.

Tulang ikan dibuat makanan ringan nan gurih dan enak, kreatif!
Tulang dan kepala ikan ini diolah menjadi beberapa bentuk jajanan seperti stick, untir-untir, serta bentuk hati. Ikan yang digunakan bermacam-macam, seperti nila, lele, tuna, bandeng.

"Ikannya memang kita pake beberapa, tapi tulang-tulang itu nggak pernah dicampur. Kalau pas bikin abon nila tulangnya nila semua yang diolah jadi jajanan,"akunya.

Sekali produksi, adonan bisa sampai 4 kg. Per 1 kg adonan bisa menjadi 2,5 kg produk jajanan. "Perbandingan tulang sama tepungnya satu banding satu, biar nggak pecah. Kalau tepungnya kebanyakan nggak bisa ngikat. Itu kita uji coba sendiri dapat formula itu lumayan lama menemukannya," ujar Aray.

Di samping memproduksi olahan makanan ikan, usaha yang dinamai Balibu Food ini juga mengadakan berbagai pelatihan dan pendampingan mengenai pemroduksian olahan ikan yang bahkan ada pesertanya yang merupakan kelompok ibu-ibu Nabire, Papua dan ada pula dari Kotawaringin Timur.

"Nanti mereka bisa membuat produk yang sama tapi brand sendiri, atau kalau memasarkan produk kita juga bisa. Bebas aja," ungkap Aray.