Brilio.net - Alun-alun kidul Yogyakarta saat malam hari selalu ramai oleh para pengunjung. Ada yang sekadar jalan-jalan, makan, naik odong-odong hingga mencoba tantangan untuk melewati dua pohon beringin kembar, konon jika bisa melewatinya maka permintaan akan dikabulkan.
Namun di balik keramaian tersebut, ada sosok nenek tua di sisi utara yang setia duduk sambil menjajakan dagangannya. Namanya adalah mbah Mitro. Nenek berusia 85 tahun ini selalu tersenyum kepada setiap orang yang lewat dan sesekali menawarkan dagangannya yang berupa minuman dan makanan kecil.
"Saya sudah 20 tahun jualan makanan dan minuman di sini setiap malam," ujar mbah Mitro dengan logat jawa yang khas saat berbincang dengan brilio.net, Senin (6/7). "Rumah saya dekat sini, biasanya saya jalan kaki dari rumah lalu menggelar dagangan dari habis maghrib sampai jam 12 malam."
Jam berjualannya yang sampai tengah malam tentunya mengundang decak kagum dan tanya. Saat ditanya apakah tidak takut pulang tengah malam, Mbah Mitro hanya tersenyum saja. "Ya tidak takut, kan pulangnya bareng sama yang punya odong-odong, pokoknya kalau sudah sepi saya ikutan pulang," lanjutnya.
Dinginnya malam Kota Yogya juga tak menyurutkan semangat Mbah Mitro untuk terus berjualan, meski pakaian yang digunakan tipis hanya berupa kebaya tua dan jarit. Mbah Mitro mengaku tinggal sendirian di rumah, semua anaknya sudah berkeluarga dan mempunyai rumah masing-masing.
"Jualan gini ya buat mengisi waktu luang biar tidak bosan di rumah. Hasilnya tidak seberapa, yang penting bisa memenuhi kebutuhan dapur saja," tutup Mbah Mitro.
BACA JUGA:
Kisah Mbah Srilah jaga tradisi membuat stagen dengan alat tenun kayu
Kesetiaan Mbah Yudo ke Keraton, 12 tahun kerja bergaji Rp 15.000/bulan
Mbah Dumiyo, usia 90 tahun tetap semangat jualan 'es jadul'
Usia senja, Mbah Temo semangat jualan peyek demi untung tak seberapa
Kisah Mbah Sugeng, tak mau minta-minta meski tinggal di kos reyot
Cara ibu membahagiakan kamu lebih dari yang kamu sadari
Gigihnya Mbah Kom, 32 tahun jajakan sapu lidi meski tak melihat