Brilio.net - Keinginan terbesar para kaum tunanetra pasti kebanyakan mendapatkan donor mata sehingga bisa melihat lagi. Namun hal yang berbeda justru disampaikan oleh Wahyu Setiawan. Tunanetra asal Solo ini mengaku tidak mau mendapatkan donor mata dan lebih memilih hidup dalam kegelapan. Mengapa?
"Saya banyak belajar tentang kehidupan sejak menjadi tunanetra," ungkap Wahyu kepada brilio.net, Senin (11/5). "Jika orang lain hidup hanya dengan melihat saja, berbeda dengan saya, saya hidup dengan mata hati."
Wahyu mengaku banyak berubah saat menjadi tunantera. Dulu dirinya anak yang sangat nakal dan tidak berprestasi, namun sejak mengalami kebutaan banyak orang menuntunnya ke jalan yang lebih baik dengan cara berprestasi.
"Saya di Surakarta masuk SMA, pagi sampai siang belajar di sekolah, sorenya saya dilatih TNI untuk latihan lari. Selain itu banyak orang yang menginspirasi di sini dan membentuk mental saya," lanjutnya.
Tak hanya itu saja, alasan Wahyu tak ingin mendapat donor mata adalah karena ingin merubah stigma tunanetra itu bukan orang yang patut dikasihani, namun orang yang kuat. Menurutnya menjadi seorang tunanetra adalah orang-orang yang terpilih. "Saya terpilih untuk melihat dunia dengan cara lain. Prinsip saya adalah kerja keras, jika tidak berani jatuh, tidak usah sekalian menjadi tunanetra," tutup Wahyu.