Brilio.net - Smartphone sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Hampir dalam setiap keadaan manusia tidak lepas dari gadgetnya, mulai dari menonton video, bermain game, mengirim pesan, menelepon hingga yang paling sering mengecek akun sosial media. Tak heran jika mengisi ulang daya baterai smartphone menjadi keharusan, agar semakin asyik bermain-main dengan smartphone. Agar lebih nyaman, kebanyakan orang mengisi baterei saat tidur malam. Padahal kebiasaan ini dianggap berbahaya.
Selain itu, kebiasaan lain yang sebenarnya juga berbahaya yaitu tidak mencabut charger dari colokan listrik. Banyak orang belum menyadari hal kecil ini bisa menjadi pemicu terjadinya kecelakaan yang membahayakan.
Hal ini dialami seorang netter, Nina Lianeta, yang mengisi daya baterai gadgetnya sepanjang malam. Sampai akhirnya dia mengalami kejadian yang tidak bakal dia lupakan. Dalam tulisan di akun media sosial miliknya, Nina menceritakan ketika itu dia sedang tidur di dekat gadgetnya yang sedang dicharge. Namun beberapa charger yang tidak digunakan masih menancap dalam colokan yang Nina pakai, betapa kagetnya tiba-tiba terjadi konsleting dan api terpecik dari colokan denagan cepat.
"Kejadian ini menjadikan traumatik bagi saya," tutur Lianeta seperti dikutip brilio.net, dari akun Facebooknya, Rabu (11/11).
Meskipun dia terselamatkan dari insiden malam itu, ia berharap tidak ada lagi orang yang mengalami seperti pengalaman buruknya. Kendati Nina mengunggah banyak foto dalam ceritanya tersebut, rekannya Richie Romana, mengatakan bahwa kejadian itu tidak semata faktor pengisian daya baterai yang dilakukan sepanjang malam, tapi juga memungkinkan karena terminal listrik yang tidak sesuai standar.
Recommended By Editor
- Hati-hati saat mengisi gas nitrogen, kasus ini perlu jadi perhatian
- Cantiknya muslimah asal Korea ini, bisa bikin hati cowok adem ayem!
- Awas, jangan coba-coba mention nama media sosial ini di Facebook kamu!
- Ternyata stiker motor juga diincar pencuri, hati-hati
- Rapat BPJS Kesehatan ini dapat kecaman dari Dokter, kok bisa?