Brilio.net - Kesuksesan adalah milik mereka yang tabah dan terus bekerja keras memang benar adanya. Setiap usaha pasti ada cobaannya, entah usaha apapun itu. Yang terpenting adalah bagaimana kita mau konsisten dan tidak menyerah.
Hal inilah yang dirasakan Koko Handoko, pemuda asal Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dalam menghadapi jatuh bangun usahanya di bidang distributor bibit ayam.
"Saya memulai usaha distributor bibit ayam sejak empat tahun yang lalu dan sudah banyak pengalaman jatuh bangun," cerita Koko kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Sabtu (9/1).
Koko memulai usahanya dengan modal lima juta rupiah yang didapatnya dari menabung. Sebelum memutuskan bisnis distributor bibit ayam, ia pernah bekerja di peternakan.
"Dulu saya pernah bekerja di peternakan jadi belajar dari sana. Saya juga pernah bekerja jadi kuli, pengamen, semua pekerjaan kasar pernah saya lakoni, tapi saya berpikir untuk punya usaha sendiri biar maju. Dengan modal lima juta yang saya kumpulkan, akhirnya saya beranikan untuk mulai bisnis ini," ungkap dia.
Koko kemudian memberanikan diri untuk meminjam uang di bank sebesar Rp 50 juta. Sialnya, ia justru merugi puluhan juta hingga hampir gila karena harus membayar angsuran di bank tiap bulan.
"Waktu itu Gunung Sinabung meletus, asapnya sampai di tempat saya. Ayam-ayam saya banyak yang mati, saya rugi puluhan juta karena peristiwa tersebut. Saya hampir gila karena harus terus membayar angsuran di bank tiap bulan," ungkap dia.
Mencoba untuk kuat dengan percaya bahwa Tuhan pasti membantu, Koko bertahan dan ikhlas atas cobaan yang menerpanya. Perlahan, ia mulai bangkit, dan usahanya kembali stabil, bahkan membesar.
"Saya percaya bahwa Allah itu ada dan pasti akan membantu saya, makanya saya bertahan dan nggak jadi gila beneran. Alhamdulillah, bisnis saya kembali stabil dan omset saya membesar," papar Koko.
Tapi, bukan hidup namanya kalau cobaan tak selalu datang menerpa. Koko kembali rugi puluhan juta karena ditipu teman bisnisnya. Ayamnya dijanjikan diekspor ke Malaysia, ribuan ayam yang ia kirim malah hilang entah ke mana padahal ia belum menerima uang bayaran.
"Waktu itu teman bisnis saya bilang ayam saya mau dikirim ke Malaysia. Saya sudah kirim ribuan ayam, belum dibayar, malah orangnya nggak bisa dihubungi, saya rugi lagi," ungkap Koko sambil tertawa mengenang kerugiannya.
Sekali lagi Koko bertahan, ia sadar betul bahwa bergelut di dunia bisnis akan menghadapi banyak cobaan. Kini, banyak peternak ayam di seluruh Kabupaten Deli Serdang membeli bibit ayam darinya.
"Awalnya konsumen saya itu cuma satu dua orang, sekarang hampir semua peternak di Kabupater Deli Serdang beli bibit ayam dari saya. Omset saya sekarang mencapai 60 sampai 70 juta per bulan," lanjut dia.
Kini Koko memiliki 15 orang pegawai yang bergantung hidup dari bisnisnya. Satu hal yang Koko percaya dan ingin ia bagikan pada pemuda di Indonesia adalah sikap mau berusaha.
"Saya ingin berbagi dengan pemuda Indonesia, bahwa kita harus mau mencoba dan berusaha. Kita juga harus yakin, percayalah kalau kita mau berusaha, Tuhan pasti memberi jalan," pungkas Koko.
Cerita ini disampaikan oleh Koko Handoko melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!
[crosslink_2]