Brilio.net - Di dunia ini telah ditemukan sekitar 900 ribu spesies serangga. Bahkan menurut para peneliti selain ratusan ribu itu masih ada satu juta spesies serangga lainnya yang belum bisa ditemukan dan diidentifikasi.
Sebagai contoh, kalau kamu jijik dengan kecoak, mungkin kamu akan lebih merasa lebih jijik dan ngeri jika melihat jenis-jenis serangga di bawah ini. 10 Serangga ini disebut sangat mematikan meski ada yang berbentuk lebih kecil dari kecoak.
Maka tak heran jika para peneliti menyebut serangga-serangga ini sangatlah berbahaya karena mempunyai racun yang bisa memberikan banyak efek negatif untuk tubuh manusia. Paling parah langsung berujung kematian.
Penasaran seperti apa? Berikut ulasannya, 10 serangga paling berbahaya dan mematikan di dunia, seperti dilansir brilio.net dari list amaze, Jumat (13/10):
1. Botlfy.
BACA JUGA :
Serangga ini bisa habiskan bangkai hingga tinggal tulang, serem abis
Botfly adalah lalat yang masuk klasifikasi keluarga Oestridae dan semua spesiesnya hidup secara parasit di tubuh mamalia. Dianggap mematikan karena jika botfly menggigit mamalia, parasitnya akan langsung cepat menyebar pada kulit mereka dan menyebabkan efek buruk jika tak cepat diobati.
Berbeda dengan mamalia, infeksi botfly pada manusia disebut myiasis. Dermatobia hominis adalah yang paling sering bersarang dan menghabiskan hidupnya sebagai larva di tubuh manusia, walaupun spesies lain juga bisa bersarang dan menyebabkan myiasis.
Namun larva yang sudah terlanjur bersarang di kulit manusia tak boleh ditarik begitu saja karena akan menyebabkan infeksi. Pengobatan bisa dilakukan dengan beberapa alternatif medis.
2. Semut api.
Semut api, seperti namanya, adalah serangga kecil yang bisa membuat kulit manusia terbakar dengan gigitannya. Gigitan itu terdiri dari racun yang sangat berbahaya yang disebut 'Solenopsin', yang dapat menyebabkan efek buruk pada manusia jika racunnya dalam jumlah besar.
Semut ini mampu bertahan hidup dalam kondisi ekstrem dan umumnya bisa ditemukan di bawah kayu bulat, batu bata atau bebatuan. Jika manusia digigit terlalu banyak sebaiknya harus segera mendapatkan perawatan medis.
Sebab sengatan semut api bisa menyebabkan benjolan pada kulit dan goresan yang akan mengakibatkan hasil buruk. Efek utamanya meliputi benjolan, ruam, nyeri dada dan mual. Reaksi alergi biasanya diobati dengan obat oral, namun korban harus menjalani pengobatan jika racun yang disuntikkan berada pada tingkat yang sangat tinggi.
3. Tawon raksasa Jepang (Giant Japanese Hornet).
BACA JUGA :
Bahaya lalat nempel di makanan, jangan dimakan & harus segera dibuang!
Tawon raksasa Jepang posturnya disebut menyerupai lebah madu biasa, namun lebih besar sedikit. Mereka dianggap sebagai spesies tawon terbesar yang berasal dari pulau-pulau di Jepang.
Dianggap mematikan karena serangga tersebut memiliki gigitan beracun yang mampu menyebabkan kerusakan organ dalam tubuh serta saraf manusia. Tawon raksasa ini dianggap bertanggungjawab atas sekitar 40-50 kematian manusia setiap tahunnya.
4. Serangga penghisap darah (Kissing Bugs).
Kissing Bugs, seperti namanya, akan memberi seseorang ciuman paling mematikan di dunia dengan meninggalkan parasit berbahaya di dalam tubuh manusia. Asal-usul kissing bugs berasal dari Amerika Serikat, namun spesiesnya juga telah banyak ditemukan di wilayah Asia dan Afrika.
Serangga kecil yang juga disebut Triatoma ini dianggap mematikan dan berbahaya karena sekali menggigit bisa menyedot banyak darah manusia. Parahnya ketika menggigit manusia lainnya, secara tak langsung si serangga ini otomatis menebarkan penyakit mematikan yang kebanyakan kasus tak pernah bisa disembuhkan lagi.
Selama ini serangga penghisap darah ini disebut bertanggung jawab atas lebih dari 1.200 kematian manusia setiap tahun karena gigitannya. Gejalanya terlihat pada korban segera setelah gigitan umumnya meliputi ruam, kulit bengkak, muntah, dan ketidaknyamanan pernapasan lainnya.
Menurut para ahli, yang harus diwaspadai biasanya serangga ini muncul dan menggigit manusia di malam hari. Efek buruk yang terjadi baru akan terasa setelah korbannya bangun tidur.
5. Semut peluru (Bullet Ant).
Semut peluru banyak ditemukan spesienya di daerah timur paling ekstrem, Honduras dan Paraguay. Seperti namanya, semut ini menyebabkan gigitan yang benar-benar bisa membuat manusia merasakan seperti ditembak peluru di tubuhnya.
Semut peluru ini dianggap sebagai spesies semut terbesar dengan panjang sekitar 1,2 inci. Sengatannya bahkan dianggap lebih berbahaya daripada tawon raksasa Jepang (Giant Japanese Hornet), karena gigitannya terdiri dari Poneratoxin yang mampu melumpuhkan dan menghalangi aliran darah di sistem saraf pusat manusia.
Selain gigitan yang mematikan, semut peluru ini juga punya aroma yang menjijikkan untuk melawan mangsanya, namun cenderung akan langsung menyerang jika merasa si mangsa tak takut.
Contoh kasus yang terjadi, semut peluru ini biasa ditemukan di pepohonan. Mereka tiba-tiba akan menjatuhkan dirinya dari pohon ke arah tubuh manusia terdekat. Efek gigitannya mengerikan, rasa sakitnya bisa terasa selama 24 jam.
6. Lebah pembunuh (Killer Bees).
Lebah pembunuh ini juga dikenal sebagai Africanized Honey Bee, yang pertama kali ditemukan spesiesnya di Brasil pada tahun 1950. Lebah ini sangat agresif di alam dan mampu mengejar manusia lebih dari 1 mil.
Setiap tahun, dua kematian disebabkan oleh lebah pembunuh dan selama ini paling tidak tercatat sudah terjadi serangan mengerikan oleh manusia di masa silam.
Sengatan lebah pembunuh dikatakan sangat kuat, dan satu gigitannya bisa menyebabkan gejala seperti mual, muntah, pusing, sakit kepala dan ruam. Jika ada beberapa gigitan, maka korban harus berada dalam penanganan medis.
Yang harus diwaspadai, sarang lebah ini bisa terdiri dari sekitar 80.000 lebah dan bisa mendeteksi ancaman dari jarak lebih dari 500 meter.
7. Kutu.
Kutu umumnya juga dikenal sebagai parasit berbahaya, yang memakan mamalia berdarah panas dan spesies burung. Mereka dapat menembus kulit untuk mendapatkan kontak dengan darah untuk memberi makan pada mereka. Efeknya pada manusia bisa menyebabkan reaksi alergi awal seperti kulit yang gatal atau bengkak.
Kutu juga disebut bisa menyebarkan virus mematikan seperti myxomatosis dan bakteri seperti murine, yang dapat menyebabkan efek buruk terhadap manusia. Kecil-kecil sangat mematikan!
8. Siafu.
Siafu juga disebut serangga kecil paling mematikan di antara spesies semut. Satu markas Siafu dikatakan berisi 22 juta pasukan semut dengan gigitan mematikan yang bisa menyerang manusia kapan saja.
Semut yang juga dinamakan Ant Driver ini juga mampu bertahan dalam air sampai 3 menit. Salah satu cara ampuh untuk membunuhnya adalah dengan api.
9. Lalat TseTse.
TseTse dianggap para peneliti sebagai penyebar penyakit mematikan dan berbahaya di dunia, seperti contohnya penyakit The African sleeping sickness. Setiap tahun TseTse membunuh lebih dari 200 orang dan berasal dari Afrika.
Lalat ini mempunyai virus mematikan di mulut mereka dan ketika menggigit manusia, mereka menyuntikkan air liur bersamaan dengan virus tersebut. Efek buruknya bisa terjadi lebih cepat jika darah korban sedang tinggi, dan secara keseluruhan siklus hidup virus itu bisa bertahan sampai sekitar 20-30 hari.
Efek gigitannya bisa menyebabkan kerusakan parah pada sistem saraf pusat manusia.
10. Nyamuk.
Kamu boleh percaya atau tidak, nyamuk ternyata dianggap sebagai serangga pembunuh paling mengerikan dalam sejarah umat manusia. Mereka bertanggung jawab atas lebih dari 1 juta kematian dan 300-500 juta kasus setiap tahun di seluruh dunia.
Nyamuk dengan beberapa spesies ini umumnya menyebarkan penyakit seperti Malaria, Demam Berdarah Dengue, Demam Kuning dan masih banyak lagi.
Menurut data dari World Health Organization (WHO), setiap 40 detik seorang anak di dunia terinfeksi malaria atau demam berdarah karena gigitan nyamuk.