Brilio.net - Selama masa pandemi Covid-19, masyarakat dianjurkan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Awalnya sih mungkin enak juga melakukan segala aktivitas dari rumah saja. Tapi lama kelamaan hal itu membuat jenuh juga.
Positifnya, banyak orang akhirnya bisa menyalurkan hobi selama pandemi. Ada yang bercocok tanam, mulai dari tanaman produktif hingga tanaman hias. Ada yang mendekorasi ulang rumah mereka. Menyalurkan hobi memasak, hingga memelihara ikan hias.
BACA JUGA :
Aksi nyeleneh wanita masak ikan koi jadi gulai, bikin meringis
Malah belakangan, semakin marak orang yang menyalurkan hobi memelihara ikan hias. Dari yang sekadar hobiatau cuma latah karena ikut-ikutan, hingga yang akhirnya menjadikannya sebagai peluang bisnis sekaligus sumber penghasilan baru.
Jenis ikan hias yang akhir-akhir ini lagi naik daun adalah ikan cupang dan koi. Wadah yang digunakan untuk memelihara ikan cupang cukup berbahan kaca. Tidak membutuhkan wadah dengan ukuran besar. Berbeda dengan ikan Koi yang membutuhkan kolam yang lebih besar.
BACA JUGA :
5 Fakta pameran dan kompetisi Arwana, ikan hias terbaik di dunia
Jenis dan besarnya kolam pun beragam, ada yang dibuat indoor ataupun outdoor tergantung area yang dimiliki. Keberadaan kolam ikan sendiri selain memanjakan mata penghuni rumah, namun juga dapat membuat suasana menjadi lebih rileks dengan suara air dan gemercik ikan di kolam.
Namun suasana tenang tersebut dapat seketika berubah dan mengganggu bila kolam ikan bocor. Nah buat kamu yang sudah atau tertarik memiliki kolam ikan dirumah sebaiknya perhatikan tiga hal ini untuk mencegah atau mengatasi masalah kolam ikan bocor.
1. Pemeriksaan berkala
Fungsi melakukan pemeriksaan berkala untuk mengetahui keadaan ikan dan kondisi kolam. Bila air kolam ikan semakin berkurang, sebaiknya pindahkan ikan terlebih dahulu ke tempat yang aman dan cek kembali titik kebocoran.
Bila dalam kurun waktu beberapa hari dan air masih tersisa di kolam, dapat diindikasikan bahwa kebocoran terletak pada dinding kolam. Namun bila air kolam terkuras habis, dapat diindikasikan kebocoran berada pada dasar kolam.
2. Gunakan pelapis anti bocor berkualitas
Jika sudah tahu kolam kamu ada kebocoran, segera lapisi dengan pelapis anti bocor berkualitas seperti Aquagard. Sebelum diberi pelapis, sebaiknya kolam dibersihkan terlebih dahulu. Kemudian kolam dapat dilapisi dengan primer Super Cement plus semen dengan cara dicampur mengikuti perbandingan volume 1 banding 1,25. Aplikasikan campuran ini menggunakan kuas atau rol. Fungsi campuran ini adalah untuk mengikat sisa kotoran yang tertinggal, meningkatkan daya lekat waterproofing serta menutup retak halus.
Selanjutnya siapkan pelapis anti bocor Aquagard yang merupakan salah satu produk dari Aquaproof. Aquagard merupakan produk yang terdiri dari dua komponen yaitu komponen bubuk dengan bahan dasar campuran semen dan komponen cair dengan bahan dasar emulsi polimer sintetis.
Aquagard dengan teknologi flexible cementitious sangat cocok diaplikasikan pada area yang tergenang air seperti kolam ikan karena sifatnya yang kedap air, fleksibel, daya lekat tinggi, tahan lama, dan tidak beracun. Pastikan kamu mengetahui luas kolam ikan untuk mengestimasi kebutuhan penggunaan Aquagard yaitu 1 kg untuk 0,75 hingga 1 meter persegi dengan dua kali pelapisan.
Aplikasi Aquagard sangat mudah, cukup campurkan seluruh komponen bubuk dan dan cairan, aduk rata dan aplikasikan menggunakan kuas maupun rol dengan dua kali pelapisan (setelah lapisan pertama kering, ulangi aplikasi untuk lapisan kedua). Untuk area sudutan dapat diperkuat juga dengan Aquaproof polyester mesh saat lapisan pertama Aquagard masih basah.
3. Jaga kebersihan kolam
Setelah yakin kolam bebas bocor, kamu juga harus memperhatikan hal-hal rutin untuk menjaga kebersihan kolam dan membuatnya tahan lama seperti rutin mengganti air kolam, membersihkan sampah-sampah yang masuk terutama untuk kolam outdoor, mengecek pompa air dan filter, serta buat sirkulasi udara berjalan baik dengan adanya air mancur atau air mengalir.