1. Home
  2. »
  3. Binatang
12 Februari 2020 13:02

4 Strategi pakar buaya Australia evakuasi buaya berkalung ban di Palu

"Kami optimistis bisa menyelamatkan buaya itu dengan pengalaman kami," kata Crish Wilson. Nisa Akmala

Brilio.net - Nasib buaya berkalung ban kini masih jadi perhatian publik. Setelah menghentikan sayembara penyelamatan beberapa waktu lalu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Tengah kini terus melakukan upaya untuk membebaskan buaya muara tersebut dari jeratan ban di lehernya tersebut.

BKSDA membentuk operasi penyelamatan buaya berkalung ban (B3) yang juga mendapat dukungan penuh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dalam operasi penyelamatan tersebut juga turut bergabung pakar buaya dari Australia, Matt Wright. Ia juga dikenal sebagai presenter National Geographic.

BACA JUGA :
4 Aksi penyelamatan buaya berkalung ban di Palu, libatkan paranormal


Tak sendiri, Matt Wright juga ditemani Crish Wilson. Setelah mengantongi izin dari pemerintah, Matt dan Chrish langsung memulai upayanya dengan membuat peralatan yang akan digunakannya bersama petugas BKSDA Sulteng, dan Polair Polda Sulteng. Berbagai skenario juga disiapkan mereka dalam operasi penyelamatan B3.

Dikutip brilio.net dari liputan6.com pada Rabu (12/2), berikut empat empat strategi pakar buaya Australia evakuasi buaya berkalung ban.

1. Melakukan pengamatan buaya tersebut 18 bulan.

BACA JUGA :
Fakta terkini penanganan buaya berkalung ban, panggil pakar Australia



foto: Instagram/@mattwright

Sejak ramai kemunculan buaya berkalung ban, banyak pihak yang ingin menyelamatkan. Termasuk Matt Wright yang seorang presenter National Geographic dari Australia. Ia pun telah memantau buaya ini selama 18 bulan terakhir.

Mengutip dari keterangan Instagramnya @matwright, Sabtu (1/2). Melihat buaya ini muncul kembali, Matt pun menghubungi pihak terkait yang berada di Sulawesi untuk bergabung dalam penyelamatan buaya tersebut.

Kini Matt Wright pun sudah mendapat izin dari pemerintah yang tertuang dalam Surat Keputusan yang dikeluarkan Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tertanggal Senin, 10 Februari 2020.

2. Menyebar kamera di Sungai Palu.



foto: Instagram/@mattwright

rencananya sejumlah kamera juga akan disebar untuk memantau keberadaan predator muara target mereka. Dengan peralatan tersebut, Crish mengaku optimistis bisa menyelesaikan misi bersama BKSDA Sulteng.

"Kami gunakan peralatan yang biasa kami pakai. Kami optimistis bisa menyelamatkan buaya itu dengan pengalaman kami," kata Crish Wilson.

3. Membuat kurungan.



foto: liputan6.com/Heri Susanto

Begitu mengantongi izin dari pemerintah, Matt dan Chrish langsung memulai dengan membuat peralatan yang akan digunakannya bersama petugas BKSDA Sulteng, dan Polair Polda Sulteng. Di Kantor BKSDA Sulteng, duo Australia itu tampak membuat jerat dan beberapa kurungan perangkap besar yang rencananya akan disebar di sejumlah titik Sungai Palu.

4. Menggunakan jerat dan harpun.



foto: Instagram/@mattwright

Selain menggunakan beberapa perlengkapan tambahan, Matt dan Crish bersama petugas BKSDA juga tetap akan menggunakan peralatan yang sebelumnya digunakan petugas seperti harpun dan jerat.

Pantauan Liputan6.com di Sungai Palu pada Selasa pagi, Matt Wright dan sejumlah petugas BKSDA Sulteng mulai melakukan observasi di beberapa titik yang selama ini menjadi lokasi kemunculan buaya berkalung ban.

Sementara itu, kabar bergabungnya presenter National Geographic Matt Wright dalam operasi tersebut membuat warga sekitar Sungai Palu antusias berdatangan untuk melihat upaya yang akan dilakukan petugas gabungan terhadap buaya berkalung ban.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags