Brilio.net - Upaya penyelamatan untuk melepaskan buaya dari jeratan ban di Sungai Palu terus dilakukan. Matt Wright, pakai buaya asal Australia yang sempat meninggalkan Palu untuk pulang ke kampung halamannya kini kembali lagi.
Pihak BKSDA Sulteng menyatakan presenter National Geographic itu akan melanjutkan misinya bersama Satgas Penyelamatan Buaya Berkalung Ban hingga Sabtu, 29 Februari 2020.
Matt Wright tiba kembali di Kota Palu pada Kamis sore, 27 Februari 2020. Kali ini Matt datang seorang diri. Pada Jumat pagi, pegiat konservasi buaya itu mendatangi Sungai Palu tepatnya di Jalan Gusti Ngurahrai, Palu Selatan untuk mengecek kondisi perangkap yang telah dipasang beberapa pekan sebelumnya untuk buaya berkalung ban.
Di lokasi tersebut, Matt bersama petugas BKSDA Sulteng memasang tali panjang yang digunakan untuk memberi umpan. Kedatangan kembali Matt Wright ini sendiri lebih cepat dari rencana awalnya yakni pada bulan Mei nanti.
Terkait hal itu, Kepala Satgas Penyelamatan Buaya Berkalung Ban, Haruna Hamma, mengungkapkan bahwa Matt kali ini sebenarnya datang hanya untuk memantau kondisi si buaya dan sungai, serta peralatan yang ditinggalkannya sebelum meneruskan perjalanannya ke Amerika.
Namun, kedatangan Matt itu dimanfaatkan pihak BKSDA untuk meneruskan operasi penyelamatan. Haruna juga mengakui pihaknya menaruh kepercayaan yang besar kepada Matt untuk menangkap buaya malang itu.
"Dia (Matt Wright) datang dengan visa kunjungan. Jujur saja kami merasa belum punya kemampuan untuk menangkap buaya itu. Kami percaya pada Matt Wright, dia adalah ahlinya," kata Haruna di Kantor BKSDA Sulteng seperti dikutip brilio.net dari liputan6.com, Jumat (28/2).
BACA JUGA :
Matt Wright pulang, penyelamatan buaya berkalung ban berhenti
foto: liputan6.com/Heri Susanto
Mengenai strategi yang akan digunakan menangkap buaya berkalung ban itu, menurut Haruna akan sama dengan sebelumnya. Namun, penyisiran sungai hingga muara tidak akan dilakukan sesering sebelumnya karena kondisi sungai yang tengah meluap, sehingga penggunaan perangkap dan monitoring akan diutamakan.
Sementara itu, terkait kondisi buaya berkalung ban saat ini, Haruna menyatakan berdasarkan pemantauan petugas BKSDA, telah memungkinkan untuk dilakukan kembali upaya penangkapan.
"Kondisi buaya target sudah kembali setelah operasi dihentikan sementara. Namun, saat ini akan lebih sulit karena Sungai Palu sedang meluap. Jadi pengejaran untuk penangkapan buaya itu tidak akan seperti sebelumnya," Haruna menjelaskan.