Brilio.net - Para peternak di Swiss punya cara yang unik untuk melakukan penelitian terhadap hewan ternak. Mereka melubangi perut sapi-sapi yang berada di peternakan mereka.
Seperti dikutip dari laman Wittyfeed, Selasa (11/4), lubang yang disebut fistula atau kanula ini adalah sebuah pipa yang menghubungkan langsung ke bagian pencernaan sapi.
BACA JUGA :
Heboh, lumba-lumba dipotong-potong dan dimasukin kotak es
Lewat lubang berdiameter 20 cm ini, para peternak dapat memeriksa dan mengetahui dengan jelas apa saja yang dimakan oleh sapi dan bagaimana proses pencernaan sapi itu bekerja.
Selama proses penelitian, sapi-sapi ini hanya diberi makan gandum dan rumput. Sebagian dari makanan yang telah dicerna oleh sapi akan diambil untuk diteliti melalui lubang itu.
BACA JUGA :
Awas ketipu, 7 fakta tentang hewan ini ternyata cuma mitos lho
Hasil dari penelitian nantinya digunakan untuk membantu peternak memberikan makanan yang lebih seimbang untuk sapi. Selama pemasangan dan proses penelitian lewat kanula, sapi-sapi itu dibius. Dengan demikian sapi-sapi tidak merasakan sakit ketika sedang diperiksa.
Praktik yang sudah dilakukan sejak tahun 1833 ini sebenarnya menuai banyak kritikan. Organisasi perlindungan hewan menganggap teknik ini merupakan salah satu penyiksaan karena lubang itu selalu terbuka.
Namun setelah dilakukan penelitian, sapi ber-kanula ternyata cenderung hidup lebih lama karena perawatan yang diberikan kepada mereka lebih maksimal.
Praktik ini pun mulai menyebar di seluruh dunia. Banyak peternak di Eropa dan Amerika Serikat mulai menggunakan teknik ini untuk menaikkan kualitas hewan di peternakan mereka.