1. Home
  2. »
  3. Binatang
21 Februari 2020 14:44

Pakar buaya Australia pulang, begini nasib buaya berkalung ban

Forrest Galante, presenter Animal Planet yang juga pakar satwa liar bakal membantu melepas jerat ban dari buaya tersebut. Nisa Akmala

Brilio.net - Misi operasi penyelamatan buaya berkalung ban kini masih berlanjut. Meski berbagai upaya yang sudah dilakukan belum membuahkan hasil, namun babak baru untuk membebaskan buaya berusia sembilan tahun dari jeretan ban berkalung ban sudah disiapkan.

Setelah pakar buaya dari Australia, Matt Wright bergabung, kini giliran seorang pakar biologi satwa liar yang juga presenter Animal Planet bersama timnya telah mengantongi surat dukungan dari Kementerian LHK untuk melakukan misi penyelamatan di Palu.

BACA JUGA :
Matt Wright pulang, penyelamatan buaya berkalung ban berhenti


Pihak BKSDA Sulteng meski mengaku siap, tetapi menegaskan tim yang akan datang harus mengikuti proses yang telah dibuat Satgas Penyelamatan Buaya Berkalung Ban.

Usai Matt Wright yang belum berhasil dalam misi penyelamatan buaya berkalung ban, kini Forrest Galante seorang pakar biologi satwa liar dan presenter program tayangan Animal Planet akan melakukan misi serupa di Kota Palu. Forrest Galante ini merupakan ahli satwa liar dari Amerika Serikat.

Surat dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) juga telah dikeluarkan.

BACA JUGA :
Viral warga Mamuju Tengah kuliti buaya 4 meter, begini faktanya

Dalam surat tertanggal 18 Februari 2020 yang ditujukan ke BKSDA Sulteng tersebut, KLHK meminta pihak BKSDA Sulteng untuk mengoordinasi upaya penyelamatan buaya berkalung ban yang dilakukan Forrest Galante dan timnya, termasuk mengatur produksi tayangan Discovery Channel tentang misi penyelamatan tersebut seperti yang tercantum dalam surat.

foto: Instagram/@mattwright

Kepala Satgas Penanganan Buaya Berkalung Ban dari BKSDA Sulteng, Haruna Hamma, menyatakan meski telah menerima surat dukungan tersebut dari kementerian, tetapi BKSDA Sulteng belum menjawab permohonan tersebut secara langsung kepada tim penyelamat yang akan datang sebab belum ada koordinasi langsung kepada kepala BKSDA Sulteng dari tim itu.

Selain itu, tim penyelamat yang akan datang, ditambahkan Haruna, juga mesti menghormati proses yang tengah dilakukan Satgas Penyelamatan Buaya Berkalung ban terhadap satwa tersebut.

"Pada prinsipnya kami siap menerima mereka. Selain harus berkoordinasi langsung dengan Kepala BKSDA Sulteng, mereka juga harus paham bahwa satgas masih menghentikan sementara penangkapan buaya itu untuk pemulihan kondisinya. Mungkin dua sampai tiga pekan," kata Haruna Hamma di kantornya seperti dikutip brilio.net dari liputan6.com, Jumat (21/2).

Pihak BKSDA Sulteng juga masih belum memberi kepastian waktu bergabungnya Forrest Galante dan tim produksi Discovery Channel dalam misi penyelamatan buaya muara yang telah bertahun-tahun berkeliaran dengan ban mengalung di lehernya itu.

Surat penawaran membantu penyelamatan buaya berkalung ban dari pihak Discovery Channel melalui PT Media Nusantara Film diajukan ke KLHK pada 17 Februari 2020. Sedangkan, dukungan dari KLHK dikeluarkan pada 18 Februari 2020, atau sehari setelah kepulangan Matt Wright, presenter National Geographic ke Australia.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags