Brilio.net - Cantik itu memang relatif, setiap negara bahkan mempunyai standar khusus. Nggak hanya memandang fisik atau bentuk tubuh saja, banyak sekali patokan yang digunakan untuk menilai seseorang itu cantik atau seksi.
Kalau kamu coba bertanya ke temanmu, bagaimana menurutnya cewek cantik itu, pasti akan mendapat jawaban yang berbeda-beda. Sama halnya dengan tiap daerah di belahan bumi lainnya. Pasti juga punya standar sendiri dalam menilai kecantikan dan keseksian wanita.
Nah, dilansir brilio.net dari brightside.me, Rabu (1/2), kali ini bakal mengungkap 10 standar dari berbagai negara, standar dimana seorang wanita bisa dinilai sebagai seksi atau cantik. Apa saja? Yuk, simak di bawah ini.
1. Gigi gingsul, Jepang.
BACA JUGA :
12 Cewek ini ini rela operasi plastik demi mirip artis idolanya
Bagi wanita Jepang, gigi gingsul yang mencuat keluar ketika tersenyum adalah gambaran wanita yang manis dan cute. Tren ini disebut sebagai Yaeba yang diyakini bisa membuat penampilan cewek terlihat lebih muda.
2. Pengorbanan diri berupa goresan di tubuh, Papua Nugini dan beberapa negara di Afrika.
Baik cowok atau pun cewek Suku Karo di Ethiopia menggores tubuhnya untuk tujuan berbeda. Untuk cowok, goresan yang ada di dada berarti menunjukkan keberhasilan dalam perang. Sementara para kaum wanita, tato tubuh itu sepenuhnya untuk terlihat lebih cantik.
3. Wajah berbentuk hati, Korea Selatan.
BACA JUGA :
10 Foto ini buktikan sama berat badan belum tentu sama bentuk tubuh
Di Korea Selatan, operasi plastik nggak hanya tersebar luas tapi juga disebut sebagai hal yang normal. Kalau kamu jalan-jalan ke negeri ginseng ini, akan sangat wajar kalau kamu melihat iklan oplas di mana-mana.
Nah, selain kulit yang putih, mata dan hidung yang sempurna, bentuk wajah pun menjadi hal yang tak bisa disepelekan. Wajah yang kecil dan berbentuk hati atau huruf V adalah impian bagi para wanita Korea.
Nggak jarang lho, cewek Korea yang rela memotong rahang hanya untuk membentuk wajah idaman tersebut.
4. Gemuk berlebihan, Mauritania.
Di Mauritania, lipatan lemak adalah kecantikan ideal bagi perempuan di sana. Untuk mendapatkan standar kecantikan seperti itu, para gadis dipaksa mengonsumsi 16 ribu kalori (normalnya adalah 1.500 kalori) per hari sejak kecil oleh orangtua mereka agar bisa terlihat seksi menurut mereka.
5. Plester operasi, Iran.
Menggunakan plester setelah operasi hidung merupakan tren keseksian di Iran. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan pada khalayak umum kalau ia telah melakukan operasi hidung.
6. Kulit putih pucat, Thailand dan China.
Percaya atau tidak, di Thailand, standar kecantikan dan seksinya para wanita adalah diasosiasikan dengan status sosial dan juga kulit yang putih pucat. Jadi kamu nggak akan heran kalau krim pencerah kulit sangat laris manis di sana. Hal ini bukan hanya di Thailand tapi juga di tanah China.
7. Dahi jenong atau lebar, Suku Fula/Afrika.
Hal ini membuat banyak wanita dari Suku Fula mencukur habis rambut di bagian depan untuk membuat ilusi kalau dahi mereka sangat lebar.
8. Leher panjang, Burma Myanmar.
Gadis dengan leher yang panjang dipandang paling cantik dan seksi oleh penduduk suku Kayan di Myanmar. Sejak muda, para gadis di sana dibiasakan untuk merenggangkan lehernya menggunakan gelangan kuningan.
Dan hasilnya membuat bahu mereka terdorong ke bawah hingga membuat leher terlihat lebih panjang.
9. Bibir lebar, Suku Mursi, Ethiopia Selatan.
Para gadis dari Suku Mursi biasa memasangkan lempengan yang terbuat dari tanah liat ke dalam bibir atas atau bawah untuk membuat bibir mereka melebar. Semakin lebar semakin seksilah mereka.
10. Alis menyambung, Tajikistan.
Di beberapa daerah di Tajikistan, alis yang menyambung merupakan tanda dari kecantikan wanita. Jika seorang gadis tidak memiliki alis yang menyambung, mereka biasanya akan menyambungnya dengan alat make-up.
Mereka percaya kalau wanita yang memiliki alis seperti ini artinya memiliki hidup yang sangat beruntung.
Dari 10 standar di atas mungkin terdengar aneh atau primitif bagi kita. Tapi coba kita melihat lagi bagaimana standar kecantikan atau seksi yang kita miliki, atau beragam tradisi yang kita miliki? Apakah menurut kalian wajar-wajar saja? Atau malah aneh?